
Jakarta, MERDEKANEWS - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaran menterinya, untuk bisa fokus bekerja. Apakah ini sinyal reshuffle atau gejala para menteri di bidang ekonomi tidak dipakai lagi di periode ke-II.
Jokowi mengaku, kondisi ekonomi negara sangat baik, tetapi tidak bisa melejit. Menurutnya, ekonomi Indonesia saat ini terbilang baik dan menggembirakan.
Contoh kemudahan berusaha dan berinvestasi, yang sebelumnya di bawah peringkat 100, hanya dalam tiga tahun meloncat ke urutan 72 dan ditargetkan hingga urutan 40.
Peringkat investasi dari lembaga internasional, menurutnya, juga sangat baik. Namun, dalam kondisi baik itu, Jokowi masih heran kenapa ekonomi Indonesia tidak bisa melejit.
"Kita ini kalau diibaratkan orang sakit, baik semua. Kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi juga enggak ada, tetapi kok enggak bisa lari cepat," jelas Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 5 Januari 2018.
Jokowi juga heran, mengapa tidak bisa melaju cepat perekonomian Indonesia. Padahal, di sisi inflasi, juga baik.
Maka, menurutnya, problemnya harus dicari kenapa sampai tidak bisa melejit. Padahal, menurut Presiden, indikator untuk perbaikan ekonomi yang lebih cepat, sangat mendukung.
"EODB (East of Doing Business) melonjak bagus. Indeks harga saham melonjak bagus. Inflasi rendah, APBN baik. Ada kepercayaan semuanya," katanya.
Maka, ia meminta para jajaran kementerian, untuk bisa lebih fokus. Karena, dengan indikator positif untuk melaju kencang, sudah ada.
Dia meminta, agar momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik. Dengan fokus dan bekerja lebih baik.
"Sekali lagi, saya ingin lebih fokus dan konsentrasi lagi, ada yang namanya investasi, kemudian kedua ekspor atau perdagangan luar negeri, baik bidang industri, ESDM, kesehatan, pendidikan, industri pertahanan, pertanian, kelautan dan perikanan, semuanya harus satu jadi satu arah," tegas Jokowi.
Dengan begitu, sinergi akan terbangun dan semua problem di lapangan bisa diatasi. "Sehingga, produk problem yang dihadapi di lapangan itu betul-betul bisa kita tangani dengan baik," katanya.
Kabar yang beredar, Jokowi akan melakukan reshuffle di tahun politik (2018). Reshuffle dilakukan karena ada menteri yang kinerjanya buruk dan majunya Mensos Khofifah Indar Parawansa.
(AY Rijal)
-
Tiket Habis Terjual, 20 Ribu Pengunjung Akan Semarakkan Digiland 2025 Tiket Habis Terjual, 20 Ribu Pengunjung Akan Semarakkan Digiland 2025
-
Inspiratif, Masyarakat Sambas Bangun 57 Jembatan Secara Swadaya Inspiratif, Masyarakat Sambas Bangun 57 Jembatan Secara Swadaya
-
Rayakan HUT KA Tawang Jaya dan KA Gumarang, KAI Daop 1 Jakarta Gelar Lomba Video Competition Rayakan HUT KA Tawang Jaya dan KA Gumarang, KAI Daop 1 Jakarta Gelar Lomba Video Competition
-
VIP Executive Lounge Resmi Dibuka, AdMedika dan RS MMC Perkuat Komitmen Layanan untuk Peserta Asuransi VIP Executive Lounge Resmi Dibuka, AdMedika dan RS MMC Perkuat Komitmen Layanan untuk Peserta Asuransi
-
Menteri Rini Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Lingkup Mahkamah Agung Menteri Rini Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Lingkup Mahkamah Agung