Kinerja AHY Terbukti, Rakyat Apresiasi, Demokrat Makin Solid
Bagi Partai Demokrat, masukan dan kritikan sangatlah baik dalam membentuk dan membangun Partai Demokrat menjadi lebih baik dan lebih solid lagi.
Hanya, tentunya, masukan dan kritik sebaiknya berdasarkan data dan fakta, dengan indikator yang terukur. Bukan berdasarkan katanya atau rasa-rasanya.
Kepemimpinan di partai politik, tentunya berdasarkan output yang telah dicapai.
Pertama, di Pilkada 2020, Partai Demokrat menang besar, melebihi target. 48 persen kemenangan dari seluruh daerah yang diikuti Partai Demokrat.
Bahkan, hampir setengah kemenangan ini direngkuh di daerah yang calonnya merupakan kader Demokrat. Tertinggi yang pernah diraih dalam 5 tahun terakhir. Keberhasilan ini menunjukkan penerimaan dan persetujuan publik atas kinerja nyata Partai Demokrat.
Kedua, dalam berbagai survei nasional selama beberapa bulan terakhir. Dari Indikator, Populi Center, Polmatrix, LKPI, IDM, bahkan terakhir survei Index Politica, elektabilitas Partai Demokrat menunjukkan peningkatan secara drastis. Bahkan, beberapa di antaranya, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Ketiga, soliditas dan militansi pengurus dan kader Partai Demokrat dalam membantu masyarakat yang sedang kesulitan selama pandemi dan bencana sangatlah terjaga. Ini menunjukkan kalau konsolidasi internal yang dilakukan selama 9 bulan kepemimpinan AHY, membuahkan hasil positif. Instruksi-instruksi yang dikeluarkan Ketum AHY agar para pengurus dan kader membantu rakyat yang sedang kesulitan, dijalankan secara masif. Tak kurang 250 miliar dana yang berhasil dikumpulkan dan digunakan untuk membantu masyarakat terdampak covid-19 di awal-awal pandemi menerpa. Bahkan, selama bencana melanda Indonesia sejak awal tahun ini, para pengurus dan kader kami kompak berjibaku turun dan membantu warga terdampak bencana.
Data dan fakta awal ini sangat jelas menunjukkan kalau kapasitas kepemimpinan AHY dan Partai Demokrat sudah berada di jalur yang tepat. Sehingga, isu kapasitas dan politik dinasti sangat tidak relevan bagi kepemimpinan AHY di Partai Demokrat.
Untuk proses pemilihan calon kepala daerah yang diusung di Pilkada Serentak Tahun 2020, dilakukan Partai Demokrat secara berjenjang. Pendaftaran dan seleksi serta pengusulan dilakukan sejak di tingkat DPC, lalu di DPD, baru kemudian di DPP. Di DPP kemudian dibahas dengan mempertimbangkan kebutuhan strategi nasional. Lalu, ada ruang diskusi kembali dengan teman-teman DPC dan DPD jika ada usulan-usulan yang dianggap perlu didalami kembali.
Di sini jelas tergambar struktur di DPC dan DPD sangat dilibatkan penuh dalam proses pemilihan calon kepala daerah di Pilkada 2020 lalu.
Bahkan, ada ruang yang besar bagi para pengurus dan kader untuk maju sebagai kepala daerah di Pilkada 2020 lalu.
Jadi, jika ada yang menyatakan AHY tidak melibatkan daerah dalam pengambilan keputusan dan tidak ada proses rekrutmen yang terukur selama Pilkada kemarin, pernyataannya sangat tidak berdasar.
Silaturahmi Ketum AHY juga sangat baik dengan kader-kader senior. Ketua Umum pertama Partai Demokrat, Profesor Subur misalnya, bahkan sampai mengeluarkan pernyataan dukungan kepemimpinan AHY karena merasa terusik atas ulah segelintir kader senior. Di internal Partai Demokrat sendiri, ada beberapa organ organisasi yang dipenuhi oleh kader-kader senior dan secara rutin melakukan pertemuan dan diskusi dengan Ketum AHY.
Ini memang PR kami, untuk mendidik para kader senior, yang masih terbawa gaya lama, dan malah ikut-ikutan dalam gendang intervensi kekuasaan yang mencoba mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
Alhamdulillah, setelah kejadian ini, semua kader justru semakin solid dan bersatu lawan musuh bersama. Musuh bersama adalah siapapun yang akan merampas kepemimpinan PD yang sah.
Kita berjuang melawan mereka yang mengancam kedaulatan dan kehormatan PD; juga mengancam demokrasi dan keadilan di negeri kita.