Jatuh Miskin, Petani Bawang Merah Brebes Ngamuk Blokir Jalur Pantura

Brebes, MERDEKANEWS - Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah nasib para petani bawang merah di Brebes, Jawa Tengah.

Ambruknya harga bawang membuat para petani pusing tujuh keliling. Selain rugi, kini petani terlilit hutang di rentenir.

"Habis sudah. Jatuh miskin kita, bawang murah utang numpuk. Semua petani mengeluh dan pasti jatuh miskin," keluh Jito, petani Bawang di Brebes saat dihubungi Merdeka News, Sabtu (30/12/2017).

Kemarin siang, ratusan petani berdemo di kantor Bupati Brebes Idza Priyanti. Mereka menuntut agar Bupati bisa memperjuangkan nasib petani karena harga bawang saat ini hanya Rp 4 ribu per kg.

Sementara Bupati Brebes Idza Priyanti menginstruksikan PNS di lingkungan Kabupaten Brebes untuk membeli bawang merah. Langkah ini untuk menyerap hasil panen menyusul merosotnya harga bawang merah yang mencapai titik terendah yakni Rp 4.000 per kilogram.

“PNS di Brebes jumlahnya mencapai 12 ribu orang. Mereka wajib membeli bawang merah minimal dua kilogram,” kata Idza seusai menemui perwakilan petani yang berdemo di depan kantornya, Jumat, 29 Desember 2017.

Menurut dia, dengan strategi itu, diharapkan hasil panen bawang merah di Brebes dapat diserap dengan baik. Apalagi, para PNS ini juga diwajibkan untuk membeli bawang merah seharga minimal Rp 18 ribu per kilogram. Belum jelas instruksi ini akan dibuat dalam bentuk surat edaran atau apa.

“Yang jelas kami perintahkan kepada PNS untuk membeli bawang merah saat ini,” tegas Idza.

Aksi unjuk rasa dilakukan ratusan petani bawang merah di Brebes. Aksi itu awalnya berlangsung tertib. Tapi, satu jam kemudian, massa yang kecewa tidak ditemui Bupati memblokade jalur pantura.

Mereka juga melempari kantor Pemkab Brebes dengan satu karung bawang merah.

Idza baru bisa menemui para petani pada pukul 13.00 WIB. Sejumlah perwakilan petani pun menyampaikan tuntutan mereka.

Salah satunya Pemkab Brebes segera melakukan penyerapan bawang merah dengan harga normal sebesar Rp 15 ribu per kilogram. Idza pun berjanji akan menampung dan menindaklanjuti semua tuntutan petani.  

  (K Basysyar A)