merdekanews.co
Sabtu, 30 Desember 2017 - 01:55 WIB

Akibat Banjir dan Tanah Longsor

337 Warga Tewas, Jateng-Jatim Dan Jabar Rawan Bencana

Kaira Saqila - merdekanews.co
Bencana banjir di Kudus, Jawa Tengah.

Jakarta, MERDEKANEWS - Indonesia masih menjadi langganan bencana. Saat ini ada 377 korban tewas akibat gempa, tanah longsor dan banjir.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 2.341 bencana sepanjang tahun 2017. Dari sebaran bencana, daerah paling banyak terjadi bencana adalah di Jawa Tengah (600 kejadian), Jawa Timur (419), Jawa Barat (316), Aceh (89), dan Kalimantan Selatan (57).

Sedangkan untuk kabupaten/kota, daerah yang paling banyak terjadi bencana adalah Kabupaten Bogor (79), Cilacap (72), Ponorogo (50), Temanggung (46), dan Banyumas (45).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kejadian bencana tersebut terdiri dari 787 banjir, 716 puting beliung, 614 tanah longsor, dan 96 kebakaran hutan dan lahan.

Selanjutnya 76 banjir dan tanah longsor, 19 kekeringan, 20 gempabumi, 11 gelombang pasang dan abrasi, serta dua kali letusan gunung api.

"Bencana-bencana tersebut 99 persen adalah bencana hidrometeorologi, bencana yang dipengaruhi oleh cuaca dan aliran permukaan," ujar Sutopo kepada wartawan, Jumat (29/12/2017).

BNPB mencatat 377 orang meninggal dan hilang, 1.005 orang luka-luka dan 3.494.319 orang mengungsi dan menderita.

Sedangkan kerusakan fisik akibat bencana meliputi 47.442 unit rumah rusak, 365.194 unit rumah terendam banjir, dan 2.083 unit bangunan fasilitas umum rusak.

Sejak  2014 hingga 2017, Sutopo mengungkapkan bencana longsor adalah bencana yang paling mematikan dan banyak menimbulkan korban jiwa.Bahkan seringkali longsor kecil pun bisa menyebabkan satu keluarga meninggal dunia.

Hal ini disebabkan lantaran jutaan masyarakat tinggal di daerah-daerah yang rawan longsor. Ditambah dengan kemampuan mitigasi yang belum memadai. Penataan ruang, menurutnya, benar-benar sudah harus ditegakkan guna mencegah daerah-daerah rawan longsor tersebut kembali menjadi pemukiman.

Bahaya Banjir

Warga yang tinggal di daerah rawan banjir sebaiknya tetap waspada. Data dari BNPB ada sekitar 135 orang meninggal dunia dan 91 orang luka-luka.

Akibat kejadian sepanjang 2017 itu  2,3 juta jiwa menderita dan mengungsi serta ribuan rumah rusak.

Adapun Puting beliung atau angin kencang juga terus mengalami peningkatan di 2017. Dari 716 kejadian putting beliung sebanyak 30 orang meninggal dunia, 199 orang mengalami luka-luka, 14.901 jiwa mengungsi dan menderita, serta sekitar 15 ribu rumah rusak.

Kemudian pengaruh siklon tropis Cempaka pada 27-29 November 2017 lalu menyebabkan bencana di 28 kabupaten di Jawa.

Banjir, longsor dan puting beliung menyebabkan 41 orang tewas, 13 orang luka-luka dan 4.888 rumah rusak.

Daerah yang paling terdampak adalah di Pacitan, Wonogiri, Kulon Progo dan Gunung Kidul karena berdekatan dengan posisi Siklon Tropis Cempaka, kata dia. Data BMKG sendiri selama tahun 2017 hingga 20/12/2017, telah terjadi 6.893 kali gempa.
Gempa dengan kekuatan lebih dari 5 SR sebanyak 208 kali, gempa dirasakan 573 kali, dan gempa merusak sebanyak 19 kali.

Artinya hampir setiap hari terjadi gempa dengan rata-rata 19 kali. Dampak gempa yang merusak adalah gempa 6,9 SR di Barat Daya Tasikmalaya yang menyebabkan lebih dari 5.200 rumah rusak.

Sedangkan dari 127 gunungapi di Indonesia, hanya ada 2 gunungapi yang status Awas yaitu Gunung Sinabung sejak Juni 2015 hingga saat ini. Kemudian Gunung Agung sejak November 2017 hingga saat ini.

  (Kaira Saqila)