
Jakarta, MERDEKANEWS - Ini peringatan buat para orangtua agar waspada. Karena, saat ini banyak buku yang berisi bahaya buat anak-anak.
Buku-buku yang diduga mengkampanyekan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) itu ditemukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI mengecam buku yang ditulis oleh Intan Noviana yang diterbitkan oleh Pustaka Widyatama. Salah satu isi buku pelajaran itu diduga mengampanyekan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Buku yang dikritisi KPAI berjudul 'Balita Langsung Lancar Membaca' itu memuat kata Opa bisa jadi waria, Fafa merasa dia wanita, dan ada waria suka wanita. Komisioner KPAI Retno Listyarti menilai isi buku itu memuat kampanye LGBT.
"Misalnya widya bisa menikahi fifi, itu kan ada unsur perempuan, berarti yang kita tangkap kan lesbian, di situ mengampanyekan nya," kata Retno saat jumpa pers di Gedung KPAI, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).
"KPAI pun mendesak penerbit untuk menarik buku yang masih ada di pasaran dan segera diganti," tambahnya.
Retno menilai, ejaan pada kalimat itu tersirat unsur LGBT secara sistematis. Misalnya, dia mengungkapkan, ada ejaan Fafa padahal maksudnya Papa. lanjut dia, Penulisnya lebih menekankan kata Vokal A.
"Misalnya opa bisa menjadi waria, jadi kayaknya dia mengajarkan di halaman itu huruf a semua, jadi huruf hidup a, seperti itu," ujar Retno.
Lanjut Retno, KPAI juga telah memanggil penerbit, namun yang bersangkutan tidak datang tanpa konfirmasi. Pihaknya secara tegas akan memanggil kembali si penerbit mengingat buku tersebut menjadi kontroversi dan meresahkan orang tua.
Retno juga meminta para orangtua untuk jeli melihat konten buku yang dibaca anak balita. Dengan hal ini, KPAI akan ikut mengawasi buku buku lain yang ditulis oleh Intan Noviana.
Sebab penelusuran KPAI, ternyata Intan Noviana cukup produktif menulis buku anak-anak yang jumlahnya sudah diterbitkan banyak. Buku lainnya berjudul 'Belajar Membaca Tanpa Mengeja' yang terdiri dari 2 seri.
Kemudian ada buku berjudul Sembilan Langkah Dalam 9 Hari Anak Balita Lanca Membaca dengan Metode Tanpa Mengeja, dan 1000 Anak Lancar Membaca Tanpa Dieja. KPAI pun akan mendorong IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) untuk ikut menegur para penerbit jika bukunya terindikasi mengandung unsur kekerasan, pornografi, dan radikalisasi.
"KPAI juga mendorong pemerintah untuk segera membentuk Badan Perbukuan Nasional agar sistem kontrol buku yang beredar di Indonesia," tutup Retno.
(Ira Saqila)
-
Hari Ini, Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun Hari Ini, Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
-
Kinerja Keuangan PertaLife Insurance Catat Sejarah Baru, Raih Laba Bersih Rp97,18 Miliar di 2024 Perseroan berhasil membukukan premi bruto sebesar Rp1,252 triliun, melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
-
Cum Date Jatuh pada 10 April 2025, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI Cum Date Jatuh pada 10 April 2025, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Antusiasme Pemudik Merasakan Pengalaman Baru, Mudik Ditemani Buku Bacaan Bermutu Antusiasme Pemudik Merasakan Pengalaman Baru, Mudik Ditemani 20 Ribu Buku Bacaan Bermutu
-
Muhsin Hendricks, Imam Masjid Gay Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal! Hendricks dikenal sebagai imam masjid tempat berlindung yang aman bagi kaum gay dan Muslim terpinggirkan lainnya