merdekanews.co
Rabu, 27 Desember 2017 - 22:19 WIB

Terpopuler Sepanjang 2017

Berani Lawan Arus, Inilah 5 DPRD Paling Top di Kebon Sirih

Kaira Saqila - merdekanews.co
Rapat Paripurna DPRD DKI di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Jakarta, MERDEKANEWS - Sepanjang tahun 2017 suhu politik Ibu Kota panas dingin. Dari kisruh antara Ahok dengan DPRD hingga pertarungan di Pilkada DKI.

Sepak terjang para anggota DPRD DKI Jakarta beranega ragam. Ada tipe politisi yang takut ditemui wartawan, ada juga yang hanya datang, duduk, tanda tangan lalu ikut kunker ke daerah dan luar negeri.

Tapi ketika diwawancara gagap alias tidak tahu apa-apa. Ada juga yang memang giat bekerja hingga menjadi bahan bully di media sosial lantaran terlalu keras mengkritik.

Dari 106 politisi hanya lima orang yang sering muncul di media. Berikut Top Five Politisi Kebon Sirih yang sering muncul di media sepanjang 2017 dari hasil Kajian dan Diskusi Jurnalis Jakarta di Gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2018).

1: M Taufik

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini dikenal sebagai politisi senior. Hampir setiap hari namanya selalu menghiasi media terkait soal perkembangan ibu kota.

Ketua Gerindra DKI Jakarta yang pernah menjabat sebagai Ketua KPUD DKI ini pada Pilkada 2012 sukses mengantarkan Jokowi-Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Disaat orang tidak percaya Jokowi-Ahok akan memenangkan pilkada karena elektabilitasnya rendah dan kalah dengan Foke-Nacrowi, Taufik lah politisi pertama yang keliling kampung untuk mempromosikan Jokowi-Ahok.

Begitu juga dengan Pilkada 2017. Taufik-lah politisi yang cuap-cuap dan meyakini para ulama, LSM dan ormas kalau Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan menang dan jadi Gubernur dan Wakil Gubernur.  

Ketua Umum Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya ini juga dicap sebagai musuh Ahok. “Saya mengkritik Ahok untuk kebaikan warga ibu kota. Kalau pemimpin belok harus kita kritik dong,” ungkapnya.

2: Haji Lulung

Politisi PPP ini dikenal bernyali besar. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta bernama lengkap Lulung Lunggana sering melawan arus hingga dipecat dari PPP lantaran tidak mendukung Ahok-Djarot di pilkada.

Namanya, kian melambung saat berseteru dengan Ahok lantaran dituduh sebagai penguasa Tanah Abang. Bahkan, Lulung sering jadi sasaran bully oleh para pendukung Ahok.

3: Prasetyo Edi Marsudi

Walau terbilang baru muncul di dunia politik Jakarta, Ketua DPRD ini mampu menyedot perhatian karena menjabat sebagai Ketua Tim Sukses Ahok-Djarot. Om P sapaan akrab politisi PDI Perjuangan ini sempat menolak pencalonan Ahok dengan menyanyikan yel, yel, yel Ahok pasti tumbang.

Nyanyian yel, yel, yel di YouTube itu sempat viral di media sosial. Pria yang gemar balap mobil ini juga dikenal sebagai politisi yang getol memberantas narkoba.

Dia pun tidak malu-malu kalau dirinya pernah terjerat narkoba. Untuk itulah Om P sering berteriak lantang soal pemberantasan narkoba di tempat hiburan malam.

4: Selamat Nurdin

Politisi yang akrab disapa Bang Didin ini juga dikenal kerap mengkritik Ahok. Misalnya, saat Ahok melarang pemotongan hewan kurban di sekolah, Bang Didin langsung teriak.

Mantan Ketua PKS DKI Jakarta yang pernah menjabat sebagai ketua fraksi ini juga dikenal paham soal perkembangan ekonomi di Jakarta.

Aktivis yang pernah menjabat Ketua BEM UI ini pada periode 2009-2014 juga masuk dalam daftar anggota dewan dengan sebutan Macan Kebon Sirih karena memperjuangkan nasib para pedagang Pasar Tanah Abang.

Bang Didin juga dikenal sebagai bagian dari pengawal Anies-Sandi. Walau tidak muncul di publik, dia bergerak di bawah dan kalangan dewan.

5: Zainuddin

Namanya mulai jadi perbincangan publik setelah memimpin Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Nama politisi Golkar yang biasa disapa Oding sempat terkerek lantaran secara terbuka mendukung pencalonan Yusril Ihza Mahendra sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.

Padahal Golkar mendukung Ahok-Djarot. Oding juga tercatat pernah menolak Ketua Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi.

Dia pernah menjabat Sekretaris dan ketua fraksi hingga Plt Ketua Golkar DKI.  Oding juga dikenal dengan lobi-nya dalam memperjuangkan masyarakat Betawi.

  (Kaira Saqila)