merdekanews.co
Rabu, 09 September 2020 - 20:27 WIB

Catatan: Prof. Didik J. Rachbini

Mengenang Pak Jacob Oetama

### - merdekanews.co

Teman dan sahabat media, saya sebagai warga masyarakat ikut berduka atas kepergian tokoh kuat dalam karakter dan konsisten berjuang lewat jurnalisme.

 

Berikut ini empati dan catatan saya atas tokoh besar, yang berjuang tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk bangsa:


Pertama, Pak Jacob Oetama adalah tokoh yang luar biasa kuat pribadinya, menjalani dengan sabar perjuangannya dalam periode yang sangat panjang. Sadar akan kekuatan negara sangat besar, maka jalan yang dipilih adalah pejuangan marathon, yang terkesan lamban tetapi efektif mengubah keadaan dengan gagasan-gagasan besar melalui kompas.
Pak Jacob adalah sang penjaga keseimbangan, harmoni. Dalam hidupnya beliau tidak hanya berjuang menjaga keseimbangan perahu kompas, tetapi juga sistem yang lebih besar yakni bahtera bangsa.

 

Kedua, Kompas adalah media yang bernafas sangat panjang dan telah menjadi naungan bagi suara “civil society” yang lemah di kala negara sangat kuat dan cenderung otoriter. Pada saat kekuasaan kuat dan “civil society” lemah, Pak Jacob menjadi pilar di sisi masyarakat dan berdampingan bersamaan untuk terus menjaga suara nurani rakyat didengar oleh negara. Inilah esensi menjaga keseimbangan bahtera bangsa dalam masa yang panjang dan masa depan rezim yang tidak pasti.


Ketiga, Pak Jacob adalah tokoh kolektif kolegial , yang selalu lebih bersamaan rasa dan pikiran dengan tokoh-tokoh masyarakat, bukan tokoh negara. Pemikiran para tokoh seperti Gusdur, Dorodjatun, Nurcholish Madjid diberi ruang, dijaga dan diasuh ruang-ruang kompas sehingga suara publik tetap terdengar di dalam kawah kekuasaan negara. Dengan demikian bahtera bangsa dengan keseimbangan yang timpang tetap terjaga, meski sedikit tidak berimbang, dan berat sebelah. Tetapi suara rakyat, pemimpin dari civil society terdengar juga secara lamat-lamat.


Keempat, Pak Jacob juga tokoh yang menjaga keseimbangan plural bangsa ini. Di kalangan muda ruang-ruang kompas diberikan kepada kalangan muda yang plural. Kompas juga mendirikan Forum Indonesia Muda (FIM) untuk anak muda calon pemimpin pada tahun 1990-an. Saya adalah pendiri Forum Indonesia Muda FIM yang didirikan oleh Kompas di bawah asuhan pak Jacob. Di situ ada tokoh-tokoh muda Denny JA, Haedar Bagir, Rizal Malarangeng, Romo Mudji Sutrisno, Romo Sandiawan, dan lain-lain. Anak muda ini diberi ruang yang sangat besar di halaman-halaman kompas untuk menyarakan suara hati nurani dan pikirannya. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang yang plural.


Jasa Pak Jacob untuk bangsa sangat besar. Kita beri salam penghormatan terakhir dengan doa untuk beliau.


Penulis : Prof. Didik J. Racbini, Ekonom/Pendiri INDEF (###)