merdekanews.co
Selasa, 23 Juni 2020 - 18:09 WIB

Airlangga: Tahun Depan, Anggaran Replanting Sawit Disiapkan Rp750 Miliar

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

MERDEKANEWS - Kalau tak ada aral, peremajaan membantu proses peremajaan kebun kelapa sawit seluas 30.162 hektar. Anggarannya sudah ada tuh. Adapula rencana promosi di Olimpiade Jepang.

Hal itu diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di sela rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, membahas rencana kerja anggaran 2021. "Kami siapkan program replanting (peremajaan) sawit 30.162 hektare. Rencana penyaluran diperkirakan sebesar Rp 753 miliar untuk peremajaan sawit," ujar Airlangga, Senin (22/6/2020).

Hingga Desember 2019, penyaluran dana PSR mencapai Rp2,47 triliun. Dengan luas lahan replanting 98.935 hektar. Sementara target replanting 2020-2022 ditetapkan melalui program PSR seluas 540.000 hektar.

Informasi saja, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelasa Sawit (BPDP-KS) telah mengumumkan kenaikan bantuan dana untuk program PSR dari Rp25 juta menjadi Rp30 juta per hektare. "Sehingga tentu sawit sawit yang selama ini sekolah di lembaga pembiayaan, ini bisa keluar sekolah untuk dibiayai lebih murah lagi. Ini akan membantu agar sertifikat mereka yang sudah sekolah ini pulang dulu. Karena sawit rakyat sudah tidak bisa di-replanting. Ya pindah sekolah lah," imbuh Airlangga.

Airlangga menyampaikan kabar baik ini, maknanya, pemerintah menilai industri sawit di Indonesia adalah sektor strategis yang perlu didukung. Selain itu, sawit Indonesia bakal diberikan tempat promosi di Olimpiade Tokyo. Dia menegaskan bahwa penyelenggaraan Olimpiade tersebut mengakui adanya sertifikasi ISPO.

"Bahwa Olimpiade Tokyo sudah mengakui sertifikasi ISPO Indonesia, sehingga ini dampaknya bisa luar biasa. Kelapa sawit bisa mensponsori Olimpiade dan ini bisa menjadi kampanye kita di dunia internasional. Karena negara-negara lain termasuk Eropa mengakui standar ISPO," katanya.

Dalam paparan Airlangga, dijelaskan bahwa pada 2021 pihaknya juga menargetkan percepatan sertifikasi ISPO, khususnya untuk pekebun. Selain itu dia juga ingin mempercepat keberterimaan ISPO di pasar global. Target di 2021, pihaknya juga menyiapkan mandatori sertifikasi ISPO untuk perkebunan seluas 5,7 juta hektar di 2026.
  (Setyaki Purnomo)