merdekanews.co
Jumat, 08 November 2019 - 18:17 WIB

Janjikan Revolusi Pemasaran Properti, SQM Buka Pintu Rezeki Untuk Semua

Hadi Siswo - merdekanews.co
Denny Asalim, CEO SQM Property

Jakarta, MERDEKANEWS -- Tidak dapat dipungkiri bahwa properti merupakan kebutuhan pokok yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Namun saat ini, masyarakat terutama justru kesulitan mendapatkan properti karena berbagai faktor.

Berdasarkan statisik yang diumumkan oleh pemerintah pada Maret 2019 melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), secara keseluruhan “Backlog” Rumah saat ini telah mencapai lebih dari 7.6 Unit.

Disisi lain, industri properti di Indonesia terus mengalami stagnasi. Seiring dengan perlambatan industri properti, para pelaku properti terus berkurang, terutama broker properti dikarenakan sengitnya persaingan, penjualan yang semakin susah dan susahnya mendapat tenaga pemasaran baru yang kompeten.

Hal ini memperkuat stigma dimata masyarakat bahwa industri properti adalah industri yang ekslusif untuk kalangan tertentu, dan sangat susah untuk ikut serta didalamnya.

Stigma inilah yang ingin diubah oleh SQM Property, sebuah perusahaan start-up di bidang PropTech (Property Technology).

SQM Property hadir dengan terobosan barunya dan melalui aplikasi yang diluncurkan secara resmi pada tanggal 8 November 2019.

Aplikasi ini akan membuka pintu semua kalangan masyarakat untuk berpartisipasi di industri properti dan berpeluang mendapatkan komisi melalui sistem referensi.

Denny Asalim, CEO dari SQM Property mengatakan, Dia sendiri telah di industri property sudah 14 tahun. 3 tahun belakangan ini, properti di Indonesia masuk ke masa yang cukup sulit.

"Bisnis properti melemah dari tahun ke tahun. Ketika penjualan properti semakin sulit, untuk memastikan penjualan properti tetap bisa dijalankan, maka pengeluaran dari segi promosi juga akan bertambah," jelasnya.

Penambahan biaya promosi tersebut tentunya selain mengurangi margin keuntungan pengembang, tetapi juga berakibat ke harga jual yang dibebankan ke konsume akan lebih tinggi untuk mengimbangi biaya yang terus bertambah, imbuhnya.

Berangkat dari point tersebut, maka kita melihat peluang untuk SQM hadir untuk memberikan solusi.
“Tujuan kami membangun SQM Property karena kita bisa mengubah cara pemasaran properti. Karena kalau dilihat dari segi teknologi, platform ini berbentuk crowdsourcing yang mempertemukan penjual dan pembeli melalui sistem referensi. Teknologi yang kami hadirkan secara garis besar adalah sistem referensi, tetapi dibelakang interface aplikasi ini, sistem kita ditopang dengan teknologi Search Algorithm yang bisa mempertemukan pihak penjual dan pembeli dengan lebih mudah," lanjut Denny.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Denny, bahwa AI atau Artifical Intelligence yang dibangun berwujud aplikasi pintar yang bisa memberi rekomendasi kepada pengguna atau member. Siapa saja relasi atau kenalan kita yang sedang mencari properti dan Anda bisa membantu dengan cara membagikan informasi terbaru didunia properti dan proyek yang mungkin cocok untuk kerabat dan keluarga Anda. Dengan basis tersebut, maka peluang partisipasi semua kalangan masyarakat yang ingin mencoba menjual properti semakin dipermudah.

Cara kerjanya, pengguna atau member cukup mereferensikan kerabat atau orang yang terdapat dalam jaringan mereka yang ingin membeli properti melalui aplikasi.

Pihak SQM Property selanjutnya akan menempatkan staff yang telah berpengalaman dibidang properti untuk menghubungi prospek tersebut, dari penjelasan mendalam sampai ke janji pertemuan hingga transaksi properti berhasil dan pengguna akan mendapat insentif berupa komisi jutaan rupiah per transaksi dan juga point yang bisa ditukarkan dengan hadiah menarik lainnya.

Pengguna atau member bisa berinteraksi dengan staff SQM langsung atau juga bisa hanya dengan memantau proses penjualan tersebut ditangan melalui aplikasi SQM Property.

Ketika ditanya apakah dengan hadirnya SQM Property akan mendisruptif para pemain atau broker properti yang sudah eksis, Denny Asalim yang juga merupakan founder SQM Property dengan tegas menjawab banyak Proptech yang beberapa tahun ini hadir di Indonesia yang bersifat disruptif.

"SQM Property hadir untuk memberikan solusi untuk para principal dan broker dengan melengkapi para principal dan broker properti untuk bisa bersaing di era digital ini dengan kekuatan teknologi yang SQM Property bangun. Member member yang bergabung dengan SQM Property pastinya akan menjadi lead generator untuk para broker properti di Indonesia dan juga kedepannya dapat menjadi incubator yang melahirkan agent agent baru serta kompeten untuk bergabung di kantor broker yang berpartisipasi bersama SQM Property. Kami sedang dalam tahap akhir dalam mengintegrasikan sistem dashboard yang bisa dimiliki oleh para broker dan principal, sehingga mereka bisa meningkatkan penjualan dan terus mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar, dengan kekuatan referensi dari berbagai kalangan dan industri. Tunggu tanggal mainnya.” ungkap Denny

Sebelum meluncur secara resmi ke publik, aplikasi SQM Property melalui Beta stage testing selama 3 bulan berhasil menggaet lebih dari 2.500 member yang bergabung.

Dari 2.500 user ini, mereka telah berhasil melakukan referensi sebanyak 1.700 calon pembeli properti.

“Ini menunjukkan bahwa market traction yang kami dapat selama Beta testing ini berhasil, respons masyarakat sangat positif dan model bisnis serta teknologi yang kami berikan menjawab kebutuhan pasar,” pungkasnya.

(Hadi Siswo)