merdekanews.co
Sabtu, 21 September 2019 - 08:26 WIB

Teken Investasi Dengan INKA

Dubes Swiss RI Muliaman Perkirakan Pabrik KA Selesai Tahun Depan

MUH - merdekanews.co

MERDEKANEWS -Perusahaan kereta api Swiss, Stadler Rail telah menandatangani perjanjian investasi dengan PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero)dalam bentuk pendirian perusahaan joint venture untuk membangun pabrik kereta api di Banyuwangi. 

Penandatangan perjanjian tersebut, dilakukan oleh Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT INKA Budi Noviantoro disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Duta Besar RI Bern Muliaman D Hadad di Kantor Pusat Stadrail Rail di Bussnang, Swiss, Jumat (20/9). 
 
Menteri BUMN Rini Sumarno menyatakan, bahwa investasi ini sangat mendukung program pembangunan sarana transportasi di Indonesia. Di mana volume penumpang kereta api terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.  

Sementara Duta Besar RI Bern Muliaman mengatakan, selain mendapatkan investasi dan alih teknologi serta memenuhi kebutuhan kereta api di Indonesia, joint venture ini juga mempunyai peluang besar untuk diekspor ke negara di kawasan.
 
Untuk tahap pertama, total nilai investasi mencapai 100 juta dollar Amerika untuk memproduksi 125 gerbong per tahun, yang akan ditingkatkan menjadi 1000 gerbang per tahun.  

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini. Pabrik akan dibangun di area seluas 83 Ha di kota Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh 3 km dari lokasi pabrik.

Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada tahun 2020. Untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.
 
“Ini adalah kesepakatan investasi Swiss yang pertama setelah penandatanganan Indonesia – EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) bulan Desember 2018”kata  Muliaman. 

Mantan Ketua Komisioner OJK ini berharap kerja sama ini akan mendorong kerja sama investasi di sektor lainnya antara kedua negara.   (MUH)