merdekanews.co
Minggu, 24 Maret 2019 - 07:29 WIB

Ketua Fraksi Jabar Dicopot, Itu Wajar...

MUH - merdekanews.co

MERDEKANEWS -Menjelang Pileg dan Pilpres, PDI Perjuangan melakukan penyegaran struktural Fraksi di DPRD Provinsi Jawa Barat. Waras Wasisto, dicopot dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/3). 

Kabarnya, Caleg DPRD Jabar Dapil Jabar VIII dari PDI Perjuangan Nomor urut 1 ini terlilit masalah internal di DPD PDI Perjuangan Jabar. Penyegaran ini juga untuk memperkuat suara pasangan nomor 01 Jokowi- Maruf Amin di Tanah Pasundan ini. Sekaligus upaya bersih-bersih partai dari korupsi.

Ketua DPRD Jawa Barta Ineu Purwadewi Sundari membenarkan adanya pergantian di Fraksi DPRD Provinsi Jabar. Ia mengatakan, adanya perubahan komposisi struktural dalam Fraksi PDI Perjuangan DPRD, berdasarkan rujukan surat DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat. 

Dalam surat itu, Samsul Bachri diumumkan menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat. Dewan asal Indramayu ini ditugaskan menggantikan Waras Wasisto sebagai Ketua Fraksi. 

"Pergantian fraksi ini adalah hal biasa dan dianggap wajar. Perubahan komposisi fraksi itu sudah menjadi keputusan partai. Dan fraksi-fraksi lain juga sama,” kata Ineu. 

Namun pergantian ini terkesan sangat mendadak dan menjadi pertanyaan beberapa pihak. Apakah pergantian ini berkaitan dengan kasus Miekarta, yang diduga berdampak pada menurunnya elektabilitas pasangan nomor 01 Jokowi- Maruf Amin di Tanah Pasundan ini.

Seperti diketahui, Waras Wasisto, anggota DPRD Jawa Barat telah diperiksa oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Bendahara DPD PDI Perjuangan Jabar, itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi terkait dugaan suap pengurusan izin proyek pembangunan proyek Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (21/1), terungkap ada peran Waras Wasisto dalam mengalirkan uang suap kepada pihak Pemprov Jabar dalam pengurusan izin mega proyek tersebut. Lembaga anti korupsi di Kuningan ini pun masih mendalami aliran uang suap Miekarta ini.  
  (MUH)