merdekanews.co
Kamis, 07 Februari 2019 - 19:58 WIB

Bengkulu Utara Disulap Menjadi Pusat Pembudidayaan Ikan Patin melalui Program Prukades

Hadi Siswo - merdekanews.co

Bengkulu, MERDEKANEWS - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menetapkan Kabupaten Bengkulu Utara sebagai salah satu kabupaten yang terlibat dalam program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Produk ikan patin akan dikembangkan untuk Bengkulu Utara.

 

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang merupakan salah satu empat program prioritas dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) diyakini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

 

Selain itu, Prukades juga menjadi penghubung antara pemerintah desa maupun masyarakat desa dengan sejumlah pengusaha dan Perbankan yang sama-sama ingin meraih hasil yang lebih baik di Desa.

 

"Di Bengkulu Utara kita sudah bikin model untuk ikan patin. Jadi ada perusahaan budidaya udang dan ikan serta produsen makanan yakni PT Central Proteina Prima (PT CPP) yang akan membuat sarana pasca panen dan membuat pembinaan terhadap pembudidaya ikan patin," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo usai workshop program Prukades di Bengkulu pada Kamis (7/2).

 

Terkait permasalahan harga pakan ikan, Eko mengakui bahwa permasalahan itu memang telah menjadi keluhan para pembudidaya karena pakan ikan dibeli harus melalui mata rantai distribusi yg panjang.

"Solusinya adalah pakan ikan nantinya berasal dari pabriknya langsung dengan dikirim ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Setelah dari BUMDes nanti akan langsung ke para pembudidaya atau peternak ikan patin," katanya.

 

Selain itu, tambah Eko, bahwa keluhan lainnya yakni terkait tidak ada prosesing disaat panen. Selama ini pembudidaya hanya menjual ikan patin dalam kondisi masih hidup. Sehingga pembudidaya tidak bisa menjual hasil panen ikan patinnya ke daerah di luar Bengkulu Utara.

 

PT PT Central Proteina Prima (CPP) itu sendiri saat ini sedang melakukan tahapan pembangunan prosesingnya untuk ikan patin. Direncanakan pembangunan itu di bulan september depan sudah rampung.

 

“Nanti semua produk ikan patinnya akan diserap dan diproses. Selajutkanya ikan patin itu dibekukan sehingga bisa dikirim ke luar bengkulu. Bahkan Presiden juga minta agar bagi yang umroh dan naik haji nantinya akan disajikan makanan ikan patin dari Indonesia termasuk Bengkulu," pungkasnya. (Hadi Siswo)