
Bogor, MERDEKANEWS -- Perhelatan Kopi Pinggir Kali akan dilaksanakan pada hari Sabtu 19 Januari berlokasi di bawah jembatan Jalak Harupat, Sempur Bogor, Kota Bogor. Kali ini ada yang berbeda dari acara sebelumnya. Kegiatan nanti akan lebih banyak peserta dari kalangan millennial.
Mereka dari Gerakan Pramuka-Kwarcab Kota Bogor, Komunitas Bogor Mengabdi, Komunitas Bogor Ngariung, Komunitas Peduli Ciliwung, Karang Taruna dan Pemuda Kelurahan Sempur, serta dari kalangan mahasiswa di Sekitar Bogor. Aksi ini juga didukung oleh Hujan Musik dan pemerintah setempat yaitu Kelurahan Sempur.
Dalam aksi ini para peserta yang datang akan diajak memulung sampah di sungai Ciliwung. Setelah mengisi pendaftaran peserta dipersilahkan menikmati kopi terlebih dahulu sebelum membersihkan sungai Ciliwung.
Aktivitas selanjutnya diisi diskusi tentang sampah dan kopi. Pertunjukan musik di bantaran sungai dari anak muda akan di bawakan oleh Imaginakal dan dari pemuda Sempur.
Tema yang diusung Kopi Pinggir Kali saat ini adalah Peran Generasi Millennial Bagi Ciliwung Bersih. Sangat relevan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat.
Generasi millenial adalah basis penyebar virus positif yang sangat penting dalam gerakan ini yang dikemas dalam Kopi Pinggir Kali. Dimana kemampuan dan kebiasaan generasi millennial yang kaya inovasi dan kreasi ini akan mempermudah dalam penyebaran rantai pesan pada isu lingkungan secara luas dan positif.
Selain itu ada sisi positif yang seharusnya kita arahkan dari semangat generasi milienial, salah satunya mengutip pernyataan Joko Sigit Purnomo selaku Project Officer kegiatan Kopi Pinggir Kali.
“Salah satu kelebihan dari generasi millenial ini pastinya mempunyai tingkat pendidikan dan pengetahuan yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Sebab itu, generasi millenial harus ditanamkan nilai-nilai yang baik dan diarahkan dalam mempergunakan teknologi komunikasi dan informasi. Khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar Ciliwung”, kata Joko Sigit.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam acara ini juga di sediakan air isi ulang untuk mengisi botol minuman yang dibawa oleh peserta, hal ini dilakukan agar paling tidak para peserta dan penyelengara tidak menambah sampah plastik botol minuman.
"Memang seharusnya kita lebih bijak dalam menggunakan plastik yang menjadi penyumbang besar dalam kerusakan lingkungan, nah maka dari itu kami mengajak peserta membawa botol minumannya sendiri dan kami menyediakan air isi ulangnya.” ujar Joko.
Pada akhirnya aksi ini diharapkan menjadi wadah pemersatu komunitas yang peduli terhadap Ciliwung dan bisa menyebarkan virus positif ke masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. (Hadi Siswo)
-
Buka Peluang UMKM Kopi Lokal Go Internasional, Ini yang Dilakukan Bank SMBC Indonesia Buka Peluang UMKM Kopi Lokal Go Internasional, Ini yang Dilakukan Bank SMBC Indonesia
-
Tarif Listrik Naik 2 Kali Lipat: PLN Jangan Berkontribusi Menambah Beban Masyarkat Jangan sampai PLN ikut berkontribusi terhadap penambahan beban masyarakat, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kemiskinan
-
Usai Diskon 50 Persen, Warganet Heboh Soal Kenaikan Tarif Listrik Setelah Libur Lebaran warganet kaget nilai yang harus dibayarkan pada listrik pasca bayar naik hingga 2 kali lipat
-
Ini Motif Pembunuhan Bocah yang Mayatnya Ditemukan Terbungkus Sarung di Bekasi Polisi menetapkan Aidil Zacky Rahman alias Zack (19) alias Kidoy dan Sinta Dewi (22) sebagai pelaku pembunuhan bocah malang tersebut
-
Geger Penemuan Mayat Bocah Terbungkus Sarung di Bekasi, Saksi Lihat Dipanggul Orang tuanya Saat ditemukan, kata dia, bocah itu memakai seragam taman kanak-kanak (TK)