merdekanews.co
Selasa, 03 Juli 2018 - 20:28 WIB

700.000 Orang Tinggalkan Myanmar

Dibunuh dan Diperkosa, Muslim Rohingya Etnis Paling Tertindas di Dunia

Sam Hamdan - merdekanews.co
Pengungsi Rohingnya.

Bangladesh, MERDEKANEWS - Masya Allah. Pengungsi Rohingnya ternyata diperlakukan seperti 'binatang'. Mereka bukan hanya disiksa, tapi juga ada yang dibunuh dan diperkosa.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menggambarkan penderitaan  pengungsi Rohingya sebagai sesuatu yang tidak pernah terbayangkan.

Pernyataan itu dibuat Guterres ketika melakukan kunjungan ke kamp yang menempatkan ratusan ribu etnis minoritas Rohingya yang beragama Islam di Bangladesh pada Senin, 2 Juli 2018.

Guterres mengatakan situasi pengungsi adalah mimpi buruk manusia dan hak asasi manusia dan menjadi etnis yang paling tertindas di dunia.

"Di Cox's Bazar, Bangladesh, saya baru saja mendengar kisah tak terbayangkan tentang pembunuhan dan perkosaan dari pengungsi Rohingya yang baru-baru ini melarikan diri dari Myanmar. Mereka menginginkan keadilan dan pulang dengan selamat," kata Guterres, seperti dilansir Al Jazeera pada 2 Juli 2018.

Dia mengatakan sebanyak 200.000 orang Rohingya di kamp-kamp perlu direlokasi, karena musim hujan mengancam keselamatan mereka.

Mereka menjadi pengungsi setelah melarikan diri dari kekejaman Myanmar pada Agustus tahun lalu yang digambarkan oleh PBB sebagai pembersihan etnis.

Ditemani oleh kepala Bank Dunia, Jim Yong-kim, Guterres menyebut kunjungannya sebagai "misi solidaritas dengan pengungsi Rohingya dan komunitas yang mendukung mereka.

Hampir 700.000 orang Rohingya meninggalkan Myanmar ke Bangladesh sejak Agustus 2017.

Orang-orang Rohingya menghadapi diskriminasi di Myanmar, di mana kewarganegaraannya dilucuti dan tidak diakui. (Sam Hamdan)