merdekanews.co
Selasa, 12 Juni 2018 - 01:25 WIB

10 Kecamatan Dipantau

70.752 Orang Datang ke Jakarta, Kini Pemprov Lebih Santun Hadapi Perantau Pasca Lebaran

Ira Safitri - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Sejak dipimpin Anies-Sandi, Pemprov DKI lebih santun. Mereka para pencari kerja tidak akan dilarang datang ke ibukota.

Padahal pada gubernur sebelumnya, spanduk anti pendatang atau perantau pasca lebaran bertebaran di sudut jalan ibukota. Para pemudik dihimbau tidak membawa teman atau saudara.

Dari catatan Pemprov DKI Jakarta ada 10 kecamatan di Jakarta diperkirakan menjadi incaran bagi pendatang baru usai Lebaran nanti untuk mencari pekerjaan.

Ke-10 kecamatan itu, Senen, Tanah Abang, Tanjung Priok, Cilincing, Penjaringan, Kalideres, Cengkareng, Pulogadung, Cakung dan Kebayoran Lama. Kecamatan tersebut merupakan kawasan industri yang ada di Jakarta.

Meski Jakarta terbuka bagi pendatang, Pemprov DKI tetap akan melakukan pendataan. Sepuluh kecamatan tersebut menjadi perhatian utama.

Edison Sianturi, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta mengatakan, di kecamatan itu terdapat sentra industri di Jakarta.

Edison memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pendatang baru dua persen dari tahun lalu yang mencappai 70.752 orang atau bertambah sekitar 1.415 orang.

Menurut Edison, Kota Jakarta bukan kota yang tertutup bagi warga daerah lain yang ingin datang ke Jakarta. Apalagi ingin mengubah nasib dengan mencari pekerjaan yang lebih baik atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kami imbau pendatang baru yang datang ke Jakarta harus memiliki keterampilan dan keahlian bekerja yang sesuai kebutuhan di Kota Jakarta. Selain itu, mereka harus membawa KTP, BPJS, surat keterangan jalan, dan surat pindah.

“Dan jangan tinggal di tempat yang bukan permukiman. Tidak boleh tinggal di pinggiran rel kereta api, kali dan tidak boleh di taman kota,” terangnya.

Berdasarkan data, sejak 2013 tren pendatang baru memang terus meningkat. Tahun 2012 adalah titik terendah arus urbanisasi ke Jakarta, yakni hanya 47.832 jiwa. Pada 2013 meningkat jadi 54.757 jiwa. Lalu naik lagi jadi 68.537 jiwa di 2014.

Selanjutnya 2015 menjadi puncak urbanisasi untuk hitungan lima tahun (2012-2016), yakni terdapat 70.504 kaum urban di Jakarta.

Penurunan baru terjadi tahun 2016, tercatat 68.763 orang baru datang ke Jakarta usai Lebaran. Dan meningkat lagi pada tahun 2017 sebanyak 70.752 orang.

  (Ira Safitri)