merdekanews.co
Jumat, 21 Februari 2025 - 16:10 WIB

Gerakan Indonesia Mengajar Luncurkan Program KREASI, Pelatihan Content Creator Siswa Tunarungu

Deka - merdekanews.co
Program workshop berfokus pada pelatihan membuat konten digital dan diadakan dari 11–20 Februari 2025, peserta workshop KREASI merupakan 19 siswa yang terdiri dari siswa kelas 10 dan 11 SMALB Tunarungu Santi Rama.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Gerakan Indonesia Mengajar melalui program inkubasi IMpact resmi meluncurkan program KREASI (Kreator Inklusi) yang diinisiasi oleh tim Domino’s Impact pada Selasa, 11 Februari 2025 di SLB Tunarungu Santi Rama.

Program ini berbentuk workshop yang berfokus pada pelatihan membuat konten digital dan diadakan dari 11–20 Februari 2025. Peserta workshop KREASI merupakan 19 siswa yang terdiri dari siswa kelas 10 dan 11 SMALB Tunarungu Santi Rama.

Perwakilan Tim Domino’s Impact, Danish Akbar Firdausy Asbari, mengatakan bahwa isu kelompok difabel di Jakarta Selatan menjadi keresahan utama yang mendorong lahirnya KREASI. “Kami melakukan beberapa survei dan need assessment, salah satunya di SLB Tunarungu Santi Rama, Jakarta.

Hasil akhir yang kami peroleh menyatakan bahwa siswa-siswi tuli di sini memiliki bakat dan minat yang beragam serta aktif berpartisipasi dalam perlombaan hingga mendapatkan penghargaan. Berangkat dari hasil ini, kami sepakat menyelenggarakan pelatihan content creator bernama KREASI (Kreator Inklusi),” jelas Danish.

Ketua Yayasan Santi Rama, Ibu Lani Bunawan, mengungkapkan apresiasinya terhadap kehadiran workshop KREASI di SMALB Tunarungu Santi Rama, “Kami mengapresiasi yang dibina adalah keterampilan anak didik. Anak tuli juga bisa menghasilkan uang melalui dunia digital dengan menjadi content creator.”

Salah satu tutor KREASI, Nadine Nadhifa Arizalda, turut mengungkapkan apresiasinya terhadap pemilihan topik content creator. “Sebenarnya kalau kita melihat secara luas lagi, justru yang dibutuhkan saat ini content creator. Di samping gak terlalu susah, modalnya juga gak besar. Peluangnya pun sangat besar di kemudian hari, bahkan di zaman sekarang. Jadi, kelas content creator ini sangat membantu teman-teman difabel,” ujar Nadine.

Konten-konten digital yang dihasilkan para siswa SMALB Tunarungu Santi Rama sebagai luaran KREASI mengangkat topik yang beragam. Beberapa siswa menampilkan hobi dan ketertarikannya, seperti fotografi dan olahraga. Beberapa siswa lainnya juga membuat konten edukasi.

Salah satunya adalah Fari, siswa kelas 10, yang mengangkat topik keseharian orang tuli ketika memesan minuman, “Saya merasa senang mengikuti kegiatan dari kakak-kakak KREASI. Saya membuat konten tentang orang tuli yang mau memesan minuman karena orang tuli ketika mau pesan harus menulis di HP-nya agar tidak salah pesan.”

Tak dapat dipungkiri, persepsi sekelompok masyarakat awam mengenai orang tuli masih dipenuhi stigma negatif. Sebagian bahkan turut menyebarkan stigma tersebut ke dalam konten digital untuk menghina orang tuli. Ada pula yang membalut kontennya dalam narasi belas kasihan. Padahal, yang seharusnya diberikan justru konten dengan nuansa pemberdayaan.

Dalam sesi talkshow KREASI, Founder Yayasan Pendidikan Kesehatan Mental, Sylvia Adriana, mengajak masyarakat untuk membangun inklusivitas di dunia digital dengan mengubah persepsi pada orang tuli dan kelompok difabel lainnya. “Di dunia nyata mulailah dengan memahami bahwa setiap orang unik dan beragam. Setiap orang perlu dihargai, diterima, dan diberi kesempatan yang sama. Itulah inklusivitas,” ujarnya. Sylvia melanjutkan, “Dengan memahami pola pikir tersebut, sikap seseorang pun akan terbawa ke dunia digital untuk menerapkan pikiran yang sama ketika berinteraksi dengan kelompok difabel yang beragam.”


###


Tentang Gerakan Indonesia Mengajar
Indonesia Mengajar adalah sebuah gerakan yang memiliki visi mengajak semua pihak untuk ambil bagian memajukan pendidikan di Indonesia. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menggapai cita-cita mulai yang selalu kami perjuangkan: gotong royong dalam urusan pendidikan.

Tentang IMpact
IMpact adalah program inkubasi sosial dan peningkatan kapasitas kepemimpinan untuk mahasiswa. Mahasiswa yang mengikuti program IMpact akan didampingi untuk merespons isu dan keresahan mereka dengan pendekatan Indonesia Mengajar. Bersama alumni Pengajar Muda dan relawan Indonesia Mengajar sebagai mentor, mentee akan dilatih untuk membuat proyek sosial yang berdasar pada kondisi sebenarnya di masyarakat.

Tentang Tim Domino’s Impact
Tim Domino’s Impact adalah sekelompok mahasiswa yang menjadi peserta program inkubasi IMpact. Tim Domino’s Impact terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan program KREASI (Kreator Inklusi).

(Deka)