merdekanews.co
Minggu, 19 November 2017 - 22:17 WIB

Salut, Din Syamsuddin Rela Jadi Ketua Ranting Muhammadiyah

K Basysyar A - merdekanews.co
Din Syamsuddin

JAKARTA, MerdekaNews – Mengabdi tidak harus menduduki jabatan tertinggi. Karena apapun posisi nilainya tetap sama.

Itulah Din Syamsuddin. Sebagai mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, dia rela menjadi pimpinan ranting Muhammadiyah Pondok Labu.

Din menyebut hal itu biasa dalam struktur kepengurusan Muhammadiyah. Ia mengatakan niatnya terjun dalam keorganisasian semata-mata bagian dari pengabdian kepada Sang Maha Kuasa.

"Jadi ini bagi kami, bagi saya pribadi ini biasa-biasa saja. Hanya medan pengabdian yang lain setelah di Muhammadiyah tingkat pusat ya kenapa tidak, kebetulan di Pondok Labu belum ada Muhammadiyah jadi saya dirikan baru," kata Din di Gedung Graha Adya Wicaksana, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2017).

Din menilai pergantian posisi ini bukan suatu masalah yang besar. Ia lebih memaknai bahwa saat menjadi pimpinan ranting dapat berhadapan langsung dengan masyarakat.

"Tentu di paling bawah seperti ranting itu langsung berhadapan dengan masyarakat atau jemaah. Kalau di pusat itu lebih bersifat pikiran-pikiran strategis (seperti) membimbing (dan) memimpinkan. Oleh karena itu, ini kan bukan sesuatu masalah besar, jadi sama saja," ujarnya.

Ia menyebut, inisiatif untuk membentuk ranting Pondok Labu, Jakarta Selatan muncul mengingat belum ada ranting Muhammadiyah di daerah tersebut.

"Itu bagi kami orang Muhammadyah biasa saja. Karena keterlibatan kami di organisasi itu diniatkan sebagai bagian dari pengabdian kepada Allah SWT sehingga dimana saja berada itu sama. Baik di pusat maupun Ketum di paling bawah itu sama nilainya. Yang menentukan itu kualitas pengabdiannya," tuturnya. (K Basysyar A)






  • Menhub Dorong Percepatan Penggunaan Bus Listrik di Perkotaan Menhub Dorong Percepatan Penggunaan Bus Listrik di Perkotaan Kementerian Perhubungan selalu memprioritaskan pengadopsian transportasi yang rendah emisi dan peningkatan kualitas udara. Karena itu, kami mendorong percepatan elektrifikasi transportasi publik yakni penggunaan bus listrik untuk kawasan perkotaan