
Jakarta, MERDEKANEWS -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong generasi muda untuk menjadi roda penggerak sektor perindustrian nasional di masa depan.
Melalui gelaran Industrial Festival 2024 yang berlangsung pada 4 dan 5 Desember di Ballroom Dyandra Convention Centre, Surabaya, Jawa Timur, Kemenperin mengajak kalangan generasi muda untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait dunia industri.
Antusiasme terlihat dari 3.600 peserta, termasuk mahasiswa dan generasi muda, di festival bertema "Are You Fit for the Future?" yang menampilkan berbagai talk show, workshop dan coaching clinic, mini expo, dan juga factory tour tersebut.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme generasi muda Surabaya dalam mengikuti kegiatan Industrial Festival.
"Ini merupakan salah satu indikasi mulai terbentuknya engagement antara dunia industri dengan generasi muda yang kami harapkan bisa menjadi para industrialis Indonesia di masa depan," ujar Agus dalam keterangannya.
Kemenperin dibawah naungan Presiden Prabowo Subianto terus melakukan upaya pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di kalangan generasi muda untuk terjun di dunia profesional dan industri.
Dikatakan, Generasi Milenial dan Gen Z merupakan bonus demografi yang harus domanfaatkan dan jadi pilar utama dunia industri Indonesia di masa depan. Untuk itu, Agus menekankan penting bagi generasi muda untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan. "Kita harus dapat menciptakan generasi muda yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan menguasai ilmu pengetahuan di masa depan," imbuhnya.
Setelah sukses menggelar Industrial Festival di Tangerang dan Jakarta, Kementerian Perindustrian memilih Surabaya sebagai lokasi ketiga karena merupakan pusat ekonomi dan industri terbesar dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat.
Surabaya memiliki 27 perguruan tinggi terbaik dan populasi Gen Z terbesar kedua di Indonesia, sehingga diharapkan acara ini berdampak positif bagi generasi muda setempat.
Sekjen Kemenperin, Eko SA Cahyanto mengatakan, pihaknya berharap SDM Generasi muda berkualitas menjadi pendorong utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Namun, kata dia, Indonesia masih menghadapi tantangan terkait rendahnya daya saing SDM di sektor industri.
"Lebih dari 75 persen tenaga kerja di industri pengolahan masih tergolong pekerja tidak terampil, mereka belum mendapatkan pelatihan atau belum memiliki keterampilan yang memadai," ungkapnya.
"Tanpa peningkatan kualitas SDM, potensi ini (bonus demografi) bisa saja tidak optimal dalam mendukung pengembangan industri dan inovasi. Makanya akan kita bentuk melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas," tegas Eko.
Peran dari pemerintah, dunia usaha, dan generasi muda sangat penting agar bonus demografi dapat memberikan dampak besar menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi global.
Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat potensial untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini Indonesia didominasi oleh Gen Z sebanyak 74,93 juta jiwa atau sebesar 27,94% dari total penduduk Indonesia.
Selanjutnya yang berada di usia produktif, yaitu generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87%. Artinya, sepuluh tahun ke depan, Gen Z akan menjadi penggerak sektor industri. Sehingga Industrial Festival 2024 hadir sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing sesuai Visi Indonesia Emas 2045.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan SDM di sektor industri, Kemenperin RI merancang langkah strategis, seperti pengembangan pendidikan vokasi, pendirian inkubator bisnis, dan pembangunan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0).
Pendekatan ini dilakukan secara sistematis dengan melibatkan tiga tahap, yaitu skilling (melatih tenaga kerja baru untuk meningkatkan keterampilan), upskilling (memperbarui keterampilan tenaga kerja yang sudah ada agar lebih relevan dengan kebutuhan industri), dan reskilling (memberikan keterampilan baru kepada tenaga kerja yang terdampak perubahan teknologi atau sektor).
Menurut Eko terdapat 10 skills tenaga kerja yang dibutuhkan untuk industri di masa depan, yaitu digital literacy, AI and data analytics, creative problem solving, entrepreneurial mindset, physically and psychologically safely and effectively, inter-cultural and -disciplinary, inclusive, and diversity-oriented mindset, cybersecurity, privacy, and data/information mindfulness, handle increasing complexity, communication skills, dan open-mindedness towards constant change.
Sekjen Kemenperin juga mengingatkan ada enam hal penting yang perlu dimiliki oleh generasi muda agar semakin siap menghadapi masa depan. Pertama, penting untuk tidak takut bertanya, karena itu akan membantu dalam mengeksplorasi dan terus belajar. Kedua, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik sangat krusial.
Selanjutnya, membangun jaringan yang kuat juga menjadi hal yang tak kalah penting, karena jaringan tersebut membuka akses untuk pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan peluang karier. Selain itu, generasi muda perlu menemukan minat baru dan harus terbuka serta fleksibel terhadap perubahan tren yang berkembang dengan cepat.
-
Alasan PT Pindad Ingin Meluncurkan Rantis Maung ke Pasar Sipil keputusan untuk memasarkan produk Maung secara bebas karena melihat tingginya animo masyarakat akan kendaraan karya anak bangsa itu
-
Wujudkan Industri Tangguh, Kemenperin Cetak 33 Ribu Lebih SDM Kompeten Wujudkan Industri Tangguh, Kemenperin Cetak 33 Ribu Lebih SDM Kompeten
-
Capai Tujuan Industri 4.0, Kemenperin Inisiasi Jakarta Digital Industrial Parkway Capai Tujuan Industri 4.0, Kemenperin Inisiasi Jakarta Digital Industrial Parkway
-
Inkubator Bisnis Kemenperin Tumbuhkan Wirausaha Industri Penopang Ekonomi Inkubator Bisnis Kemenperin Tumbuhkan Wirausaha Industri Penopang Ekonomi
-
Lembaga Validasi dan Verifikasi Balai Kemenperin Berperan Pacu Ekonomi Lembaga Validasi dan Verifikasi Balai Kemenperin Berperan Pacu Ekonomi