merdekanews.co
Kamis, 16 November 2017 - 22:49 WIB

Di Korsel, Megawati Suarakan Perdamaian Lewat Pancasila

Muhammad - merdekanews.co
Megawati raih gelar Doktor Honoris Causa (DHC) bidang demokrasi ekonomi dari Univesitas Nasional Mokpo (MNU), Korea Selatan.

JAKARTA, MerdekaNews -Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meraih gelar Doktor Honoris Causa (DHC) bidang demokrasi ekonomi dari Univesitas Nasional Mokpo (MNU), Korea Selatan (Korsel). Megawati dinilai konsisten memperjuangkan ekonomi Pancasila sebagai alternatif bagi sistem ekonomi kapitalisme yang berkembang saat ini.

"Ekonomi Pancasila sangat relevan dengan kondisi saat ini. Kapitalisme menghasilkan ketimpangan yang makin lebar, lalu kerusakan lingkungan yang mengancam bumi," kata Presiden MNU, Choi Il dalam pidatonya usai memberikan gelar DHC kepada Megawati di kampus MNU, kemarin.

Selain itu, pihak universitas melihat peran Megawati sebagai bekas Presiden Ke-5 ini mempunyai kontribusi besar di kawasan Asia Timur Laut. 

“Beliau memberikan perhatian khusus di penyelesaian masalah Semenanjung Korea," kata Choi Il.

Dalam orasi ilmiahnya yang dihadiri seribu lebih civitas akademika MNU, Megawati memaparkan tentang Pancasila, yang merupakan puncak pemikiran politik Bung Karno. Lima prinsip Pancasila, kata Megawati, merupakan saripati dari demokrasi Indonesia, yaitu Demokrasi Pancasila.

"Pemikiran politik Bung Karno merupakan antitesa terhadap imperialisme dan kapitalisme, yang menjadi akar kemiskinan bangsa-bangsa terjajah, termasuk di indonesia,” kata Megawati.

Saat menjelaskan tentang sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Megawati sempat menangis. Prinsip ini, kata Megawati, merupakan komitmen Indonesia untuk mencapai keadilan dan kemakmuran, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk bangsa-bangsa lain.

"Kami nasionalis, kami tercinta kepada bangsa kami dan kepada semua bangsa,” kata Megawati dengan suara parau dan disambut tepuk tangan para hadirin.

Megawati menjelaskan, demokrasi Pancasila telah membimbingnya untuk terus menyuarakan perdamaian dunia. Oleh karenanya, dia menyatakan tidak akan menyerah untuk terus terlibat dalam upaya mencari penyelesaian konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Megawati mengajak rakyat Korsel untuk selalu berdamai dalam menyelesaikan konflik dan sengketa. 

"Satu hal yang harus menjadi kesadaran kita bersama, apabila konflik Korea Selatan dan Korea Utara semakin mengeras, apabila konflik itu sampai berujung pada peperangan, harus kalian ingat yang paling dirugikan dan paling menderita adalah rakyat Korea Selatan dan Korea Utara sendiri,”katanya. 

Dalam penganugerahan DHC ini, Megawati ditemani oleh putra pertamanya, Mohammad Rizki Pratama, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kemaritiman, Rokhmin Dahuri, Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadir dan sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, yakni Herman Hery, Daryatmo Mardyanto dan Nico Siahaan.

Menurut Megawati, dirinya tidak akan menyerah untuk terus terlibat dalam upaya mencari penyelesaian konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara. "Saya menentang pihak mana pun yang memanfaatkan situasi di kedua negara dengan memperuncing perseteruan. Saya menentang pihak mana pun, yang dengan berbagai dalih, lalu mengintervensi kedaulatan kedua negara,” tegas Megawati lagi.

Megawati menegaskan, pilihan saya soal Semenanjung Korea tidak akan pernah berubah. "Saya memilih bersama dengan rakyat Korea Selatan dan Korea Utara untuk terus mengupayakan perdamaian kedua negara. Saya pun selalu katakan, kalian sesungguhnya bersaudara, satu rumpun,” kata Megawati disambut tepuk tangan.

Megawati mengajak rakyat Korsel untuk selalu meyakini bahwa ada jalan keluar jika memilih jalan dan cara damai dalam menyelesaikan konflik dan sengketa. 

"Satu hal yang harus menjadi kesadaran kita bersama, apabila konflik Korea Selatan dan Korea Utara semakin mengeras, apabila konflik itu sampai berujung pada peperangan, harus kalian ingat yang paling dirugikan dan paling menderita adalah rakyat Korea Selatan dan Korea Utara sendiri,” ujar Megawati.

"Dalam perjuangan untuk perdamaian yang saya lakukan, saya selalu sisipkan doa bagi rakyat kedua negara. Semoga perang tidak akan pernah terjadi. Semoga perdamaian yang akan selalu terjadi." 

Dalam penganugerahan DHC ini, Megawati ditemani oleh putra pertamanya, Mohammad Rizki Pratama, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kemaritiman, Rokhmin Dahuri, Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadir dan sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, yakni Herman Hery, Daryatmo Mardyanto dan Nico Siahaan.
  (Muhammad )