
Jakarta, MERDEKANEWS -- Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto agar memisahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan (KLHK) menjadi dua kementerian yang berdiri sendiri, agar efektif dalam mengatasi perubahan iklim.
Di sela-sela acara Bloomberg CEO Forum Gala Dinner di Jakarta, Rabu, Presiden Ke-6 RI itu menilai pemisahan ini penting agar Kementerian Lingkungan Hidup dapat lebih fokus pada tugasnya dalam menghadapi isu-isu perubahan iklim di tingkat global.
"Saya telah berbicara dengan Presiden Prabowo dan saya mengusulkan kepadanya agar Kementerian Lingkungan Hidup didirikan kembali menjadi kementerian yang berdiri sendiri. Sekarang Kementerian Lingkungan Hidup menjadi bagian dari Kementerian Kehutanan (KLHK). Kita harus pisahkan itu, karena Kementerian Lingkungan Hidup harus fokus pada fungsi dan tugasnya sendiri secara global,” kata SBY.
SBY mengatakan bahwa saat menanggapi usulan ini, Presiden Prabowo sependapat dan berjanji akan mempertimbangkan pembentukan kembali Kementerian Lingkungan Hidup sebagai kementerian tunggal.
Dengan adanya kementerian yang fokus pada perubahan iklim, Indonesia diharapkan dapat lebih maksimal dalam berkontribusi terhadap upaya global mengatasi pemanasan bumi.
Dalam sesi gelar wicara itu, SBY menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mengatasi perubahan iklim. Menurutnya bukan hanya kerja sama antar pemerintah, melainkan pemangku kepentingan (stakeholder) serta masyarakat. Ke depan, Pemerintah perlu melibatkan sektor swasta, ilmuwan, pakar lingkungan, hingga masyarakat luas.
Ia mengakui bahwa meskipun tidak semua target global perubahan iklim bisa dicapai, namun setiap pemimpin harus mengambil langkah-langkah progresif secara mandiri.
Selain isu lingkungan, SBY juga memberikan saran kepada Pemerintahan selanjutnya untuk lebih fokus pada pengembangan infrastruktur di bidang ekonomi lainnya, seperti pembangkit tenaga listrik, bandara, hingga jaringan kereta api.
Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur dasar juga harus diiringi dengan peningkatan infrastruktur lain seperti teknologi, pendidikan, dan kesehatan guna menopang pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 6-7 persen.
“Kita perlu membangun infrastruktur di luar ekonomi, seperti teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Jadi, infrastruktur itu sangat penting, tetapi membangun sumber daya manusia juga penting. Kita harus menggabungkan kedua hal tersebut secara berurutan, dan ekonomi akan terus tumbuh lebih tinggi dan lebih kuat," jelas SBY.
Antara (Cw 1)
-
Wamenaker Tanggapi #KaburAjaDulu Sambil Cengengesan: Kalau Perlu Jangan Balik Lagi Kementerian Ketenagakerjaan tidak memedulikan tagar atau seruan itu.
-
Sempat Ketar-ketir di Tengah Efisiensi Anggaran, Presiden Prabowo Akhirnya Pastikan THR Cair! Efisiensi anggaran tersebut sebelumnya sempat bikin ASN ketar-ketir THR mereka tidak akan cair.
-
PP Nomor 6/2025 Diteken Prabowo, Pekerja Kena PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan "Manfaat uang tunai diberikan setiap bulan sebesar 60 persen dari upah, untuk paling lama enam bulan,"
-
Jangan Sampai Timbul Masalah Baru, Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Efisiensi memprediksi ribuan pekerja honorer baik di lembaga pemerintah pusat dan daerah akan kehilangan pekerjaan
-
KLB Partai Gerindra Dorong Prabowo Subianto Kembali Maju di Pilpres 2029 Prabowo mengaku heran bahwa dalam KLB telah diputuskan bahwa dirinya akan maju lagi dalam kontestasi pilres