
Jakarta, MERDEKANEWS - Jaringan Insan Muda Indonesia (JIMI) mendukung wacana Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menyebutkan bahwa kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mencegah dampak buruk akibat kepadatan lalu lintas saat arus balik Lebaran.
"Untuk mencegah kepadatan arus lalu lintas dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kami mendukung penuh wacana kebijakan bekerja secara WFH bagi PNS (pegawai pemerintahan) hingga swasta," tegas Sekjen JIMI Aditya, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/4/24)
Menurutnya, WFH dapat mengurai kemacetan saat arus balik lebaran 2024. Bahkan, penerapan WFH terhadap pekerja tidak akan mempengaruhi produktivitas.
"Saya rasa WFH atau hadir fisik itu tentunya kualitasnya akan sama, yang membedakan adalah yang mudik dalam seminggu ke depan. Apabila usulan ini disetujui, tentunya halal bihalal dengan teman-teman kantor mundur seminggu, tapi efektivitasnya adalah kemacetan dapat diurai," jelasnya.
Aditya menilai usulan Menhub tersebut dapat dipertimbangkan untuk kebaikan bersama.
"Karena arus mudik dapat bertahap untuk balik ke Jakarta, sehingga kemacetan dapat di urai. Dan saya pikir usul Menhub patut dipertimbangkan oleh Presiden Jokowi untuk kebaikan kita bersama," pungkasnya. (Viozzy)
-
Pemerintah Beri Arahan, Pengangkatan CASN 2024 Paling Lambat Juni, PPPK Oktober 2025 Pengangkatan CASN dipercepat, yaitu CPNS diselesaikan paling lambat Juni 2025, sedangkan PPPK seluruhnya diselesaikan paling lambat Oktober 2025
-
DPR Bawa Kabar Soal Pengangkatan CPNS dan PPPK Lolos Seleksi 2024, Dipercepat atau Diundur Nih? DPR sudah memberi masukan kepada pemerintah berdasarkan hasil rapat Komisi II DPR
-
Bukan karena Efisiensi, Ternyata Ini Sebab Pengangkatan CASN Lolos Seleksi 2024 Diundur penundaan ini bukan karena alasan efisiensi anggaran
-
BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan
-
Tinggi Badan Tak Penuhi Syarat, Tri Gagal Diterima Meski Raih Skor Tertinggi Tes SKD CPNS sebagai peraih skor tertinggi dalam tes SKD CPNS Kemenkumhan Jawa Tengah, gagal diterima karena tinggi badan kurang 0,5 cm