Kementan Lakukan Pencanangan Penanaman Padi Gogo Tumpang Sari Kelapa di Wajo
Wajo, MERDEKANEWS -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan pencanangan penanaman padi gogo secara tumpangsari antara komoditas perkebunan yaitu sawit dan kelapa dengan tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan peningkatan produksi beras nasional ini kini dilaksanakan di Kabupaten Wajo dengan target penanaman tahun 2024 ini seluas 1.899 ha.
"Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tanaman kelapa seluas 95.080 hektar dan kelapa sawit seluas 88.687 hektar. Namun tidak seluruhnya dapat ditanamani tumpangsari dengan padi gogo," kata Jakup Ginting, Perwakilan Direktorat Tanaman Semusim dan Tahunan, Ditjen Perkebunan, Kementan pada kegiatan pencanangan penanaman padi gogo seluas 3 hektar di lahan kelompok tani Mattirotengnga, Desa Salotengnga, Kecamatan Sabangparu, Wajo, Minggu (10/3/2024).
Ia menuturkan Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi dalam mendukung program penanaman padi gogo secara tumpangsari dengan komoditas perkebunan adalah seluas 26.235 ha. Terdiri dari 7.448 ha tumpangsari dengan kelapa sawit dan 18.787 ha tumpangsari dengan kelapa.
"Khusus untuk kabupaten wajo ditargetkan seluas 1.899 hektar tumpangsari dengan tanaman kelapa," tegasnya.
Jakup menjelaskan program padi gogo tumpang sari dengan tanaman perkebunan dimaksudkan mengingat kondisi saat ini stok pangan secara nasional terutama beras masih sangat terbatas. Karenanya, untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan khususnya padi secara cepat dan tepat.
"Untuk mendukung program penanaman padi gogo secara tumpangsari dengan komoditas perkebunan dengan tanaman pangan secara nasional khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, Kementan mendorong pemerintah daerah beserta Muspida antara TNI dan POLRI dan stakeholder terkait lainnya dapat membantu dan segera menyiapkan Calon Petani/Calon Lahan (CP/CL) penanaman padi gogo di Kabupaten Wajo seluas 1.899 hektar," tuturnya.
Jakup menyebutkan Kementan menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasi atas dukungan dari jajaran pemerintah Kabupaten Wajo serta seluruh pihak terkait yang telah mendukung terlaksananya pencanangan penanaman padi gogo tumpangsari dengan komoditas perkebunan. Kementan berharap terus terjalin kerjasama dan kolaborasi untuk suksesnya Perluasan Areal Tanam Padi Gogo di Sulawesi Selatan khususnya Wajo.
"Pada pencanangan penanaman ini, Kementan pun menyerahkan benih padi gogo lokal serta bantuan benih kelapa dan kakao tahun 2024," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, M. Ashar mengatakan program penanaman padi gogo integrasi kelapa sangat membantu peningkatan ekonomi pertanian. Pasalnya hingga saat ini petani/pekebun di Kabupaten Wajo belum sepenuhnya mendapat informasi bahwa penanaman padi gogo dapat dilakukan secara tumpangsari dengan tanaman pekebunan, sehingga kehadiran program ini sangat bermanfaat bagi petani.
"Tumpangsari padi gogo dengan tanaman perkebunan dapat menambah pendapatan petani karena potensi produksi nya mencapai 4 sampai 5 ton per hektar," sebutnya. (Viozzy)
-
Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah
-
Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar
-
Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani
-
Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah Kegiatan optimasi lahan rawa ini dilakukan untuk peningkatan indeks pertanaman dengan menggunakan varietas unggul baru padi yang adaptif, dipadukan dengan mekanisasi pertanian untuk rawa
-
Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari