merdekanews.co
Minggu, 10 Maret 2024 - 03:20 WIB

Timnya Diintimidasi Intel, Ganjar Pranowo Kumpulkan Bukti Ungkap Dugaan Kecurangan Pilpres 2024

Jyg - merdekanews.co
Ganjar Pranowo. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Tim pemenangan nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan terus berjuang memperjuangkan suara dan membuktikan sejumlah dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024.

Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam sambutan secara virtual acara Demos Festival, Sabtu (09/03) mengatakan, untuk membuktikan kecurangan pemilu berlangsung terstruktur, sistematis, dan masif (TSM),  saat ini TPN sedang bekerja keras mengumpulkan sejumlah bukti.

Mulai dari perbedaan hasil Sirekap dengan formulir C-1, perbedaan data rekapitulasi yang berganti-ganti hingga keterangan dan kritik dari saksi ahli IT.

"Kami menyiapkan bahan-bahan, saksi-saksi untuk ke MK, setidaknya hipotesis TSM bisa kita uji betul-betul, bisa kita buktikan. Sekarang kerja-kerja intelektual sambil menggali data, fakta, saksi-saksi di lapangan menjadi cerita yang penting kami kumpulkan," jelas Ganjar.

Dia mengaku satu demi satu cerita mulai bermunculan. Menurutnya, sudah banyak yang mengaku mendapatkan tawaran, barang, dan pesanan dalam proses pemilu. Bahkan, lanjutnya, ada timnya yang bersaksi didatangi oleh pihak Intelijen.

Mereka diintimidasi dengan berbagai pertanyaan yang menyudutkan. "Kamu kegiatannya apa lagi? Sumber danamu dari mana?" ujar Ganjar menirukan intimidasi dari Intel tersebut.

Ganjar pun tetap meminta timnya tidak takut dan berani menceritakan apa adanya ketika menjadi saksi di persidangan MK nantinya. Tak hanya itu, dia mengaku ahli teknologi informasi (IT) juga telah menyiapkan berbagai catatan kritis ke teknologi yang digunakan oleh KPU.

Meski demikian, dia menegaskan pihaknya masih menghormati proses yang sedang berlangsung. Oleh sebab itu, Tim Ganjar-Mahfud baru akan mengajukan sengketa ke MK setelah KPU umumkan hasil pemilu pada 20 Maret nanti.

"Kami masih berjuang sampai dengan tanggal 20 penetapan rekapitulasi suara. Berapa sebenarnya angka riil yang ada. Masa stuck seperti itu?" katanya.

(Jyg)