Jakarta, MERDEKANEWS - Aksi mahasiswa yang menamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Kawal Demokrasi menggelar aksi di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat (23/2/2024).
Dalam aksinya mereka menyatakan dukungannya secara penuh terhadap KPU dalam rangka menyelesaikan tugasnya sebagai lembaga penyelenggara pemilu.
“Kawal dan dukung profesional KPU dan Bawaslu, tolak intimidasi terhadap KPU dan Bawaslu,” tulis tuntutan mahasiswa di spanduk.
Massa demonstran juga menegaskan bahwa apa yang telah KPU kerjakan dan jalankan sudah pada jalur yang benar untuk menciptakan pemilu yang adil tanpa adanya kecurangan.
“Kami akan kawal dan jaga KPU dari pihak yang ingin merusak pesta demokrasi,” kata salah satu orator.
Mereka juga turut membawa poster yang berisikan dukungan-dukungan terhadap KPU. “Tolak intimidasi KPU dan Bawalu”.
Ada juga poster bertuliskan “Kami bersama KPU & Bawaslu” serta “Lawan Pemecah Belah Bangsa”.
Pantauan di lokasi, tampak juga beberapa aparat kepolisian turut berjaga-jaga mengamankan jalannya aksi demonstrasi tersebut. (Viozzy)
-
Anggota KPU: Tidak Ada Lembaga Peradilan yang Bisa Batalkan Penetapan Prabowo Subianto-Gibran kini sudah tidak ada lagi lembaga peradilan dalam sistem keadilan pemilu yang bisa membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024
-
Sah Jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies Senyuman Anda Berat Sekali Kita semua lelah, dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan Prabowo-Gibran sebagai Capres Terpilih Pilpres 2024 Penetapan tersebut tertuang dalam berita acara nomor 252/PL.01.9-BA/05/2024
-
Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP, Hasyim Asyari Umbar Rayuan Gombal Hingga Diduga Lakukan Tindak Asusila Hasyim dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu terkait dugaan tindakan asusila terhadap panitia penyelenggara luar negeri (PPLN)
-
Prabowo Bicara Soal Kejamnya Tudingan Kecurangan Pilpres, Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK tudingan kecurangan dalam pilpres yang kini bergulir di MK merupakan tuduhan yang kejam