merdekanews.co
Jumat, 10 November 2017 - 00:37 WIB

Pilkada Jawa Barat 2018

Putus Dengan Banteng, Kini Kang Emil 'Tebar Rayuan' ke Golkar

Khairi Ataya - merdekanews.co
Ridwan Kamil di acara PDI Perjuangan.

JAKARTA, MerdekaNews – Sikap politisi memang susah ditebak. Adalah Ridwan Kamil yang berjanji akan bergabung dengan Partai Golkar.

Sebelum dekat Golkar, Kang Emil sapaan ngetop Walikota Bandung berniat gabung ke PDI Perjuangan. Tapi, sikap Kang Emil berubah terhadap Banteng.

Berubahnya Kang Emil diduga karena Banteng enggan memberikan tiket untuk dirinya maju di Pilkada Jawa Barat. Tak sabar menunggu keputusan banteng, dia balik arah dan mencari tunggangan baru.

Dalam pidatonya di depan para petinggi dan fungsionaris Partai Golkar, Kang Emil mengaku tidak menutup kemungkinan setelah deklarasi ini bisa bergabung ke partai yang dipimpin oleh Setya Novanto ini.

"Mungkin dalam prosesnya saya akan taaruf, mencoba memahami bagaimana partai ini. Bukan tidak mungkin saya akan berlabuh ke partai yang istimewa ini," ujar Ridwan Kamil di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Kang Emil juga sesumbar kalau Golkar tidak salah memilihnya menjadi Cagub Jawa Barat. Sebab dia mengaku akan bekerja keras mengalahkan kandidat-kandidat lainnya. "Saya punya filosofi, bekerja rileks tapi ada target. Jadi tidak usah keras yang penting hasil akhir sesuai harapan," katanya.

Kang Emil juga menambahkan, dirinya akan membantu Partai Golkar untuk bisa menang Pemilu 2019 mendatang. Sebab Jawa Barat kata dia, memiliki jumlah penduduknya lebih banyak ketimbang provinsi lainnya di Indonesia.

Sehinga apabila di Jawa Barat dirinya bisa menang dan menjadi Gubernur. Maka hasilnya akan berpengaruh juga kepada partai bernuansa kuning ini‎ di Pemilu 2019.

"Insya Allah saya bantu Partai Golkar lahir dan batin. Kita menangkan Partai Golkar di Pemilu 2019 nanti," pungkasnya.

Wajar jika Kang Emil sesumbar. Karena, dari berbagai survei, elektabilitas dia tertinggi. Kang Emil ditempel ketat oleh Deddy Mizwar dan Rieke Diah Pitaloka.

Masa Pacaran di PDIP

Kang Emil memang dekat dengan PDIP. Dia sering datang ke acara-acara Banteng. Bahkan, dia tidak sungkan-sungkan bicara kalau dirinya berniat akan bergabung dengan PDIP.

Saat menjadi pemateri pada Sekolah Calon Kepala Daerah untuk Pilkada Serentak Tahun 2017 di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/8/2016), Kang Emil hadir mengenakan kemeja warna merah.

Kemeja merah Kang Emil pun menjadi perhatian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang saat itu sedang pidato.

"Oh ada Kang Ridwan Kamil," kata Megawati ketika Ridwan Kamil masuk ke ruangan dan duduk di jajaran kursi paling depan. "Saya ketemu Kang Ridwan di Bandung. Sekarang tahu-tahu sudah pakai baju merah," kata Megawati disambut tawa dan tepuk tangan para peserta sekolah.

Di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) organisasi sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Sabtu (4/3/2017), Kang Emil sudah memberi sinyal akan bergabung.

"Saya belum punya warna tapi ini sedang pacaran. Namun nasihat-nasihat Bung Karno sudah saya jalankan," kata Ridwan Kamil disambut riuh para kader Banteng dalam acara penutupan Rakernas Repdem di Hotel Grand Cikini, Jakarta Pusat.

Kang Emil juga mengaku dirinya dan warga PDIP merupakan saudara kandung dalam perjuangan mempertahankan ideologi Pancasila, NKRI, dan membela keberagaman. Terlebih, ia mengaku, sangat mengidolakan Presiden Pertama RI Sukarno atau Bung Karno.

Bahkan, Kang Emil juga pernah mendatangi Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus (TB) Hasanuddin. Keduanya pun banyak membahas beberapa hal termasuk keinginannya bergabung dengan PDIP.

“Beberapa bulan yang lalu Ridwan Kamil secara khusus menemui saya dan menyampaikan dia jangan 'disaha saha' (jangan dianggap orang lain) di PDI Perjuangan. Alasannya karena dia ingin bergabung untuk kepentingan bangsa dan negara," kata TB seperti dilansir Liputan6.com di Jakarta, Jumat (2/9/2016).

TB berujar, saat pertemuannya tersebut Emil bercerita apa yang dilakukannya untuk Kota Kembang selama menjadi orang nomor satu di Bandung, tak lain adalah program-program kerakyatan yang dianut PDIP.

"Selanjutnya Ridwan Kamil juga mengaku kepada saya, program-program yang dilakukan di kota Bandung selaku Wali Kota Bandung merupakan program kerakyatan yang memang sama dan identik dengan ideologi PDIP," ujar dia. (Khairi Ataya)