merdekanews.co
Rabu, 14 Maret 2018 - 20:45 WIB

Arijanti Erfin Direktur Pemasaran Taspen Life

Taspen Save Memberikan Dana Pensiunan Dua Kali Lipat

Hadi Siswo - merdekanews.co
Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung Abdul Fatah dan Direktur Pemasaran Taspen Life Arijanti Erfin menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum Of understanding (MoU) dengan PT Asuransi Jiwa Taspen ''Taspen Life''.

Jakarta, MERDEKANEWS - PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp494,53 miliar sepanjang 2017 atau tumbuh 27,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp388,96 miliar.

Pendapatan premi sepanjang tahun lalu melampaui target yang dipasang sebesar Rp465 miliar. Sementara itu, klaim yang telah dibayarkan pada tahun lalu sebesar Rp297,29 miliar.

Direktur Pemasaran Taspen Life Arijanti Erfin mengatakan, pertumbuhan pendapatan premi didorong perluasan pangsa pasar mulai dari pemerintah daerah, kementrian, BUMN, dan perusahaan swasta. Penetrasi pasar dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan induk perusahaannya yakni PT Taspen (Persero).

Kerja sama ini berupa program peningkatan manfaat Tabungan Hari Tua (THT) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Sejumlah pemerintah daerah telah mengikuti program ini.

Dia memerinci, dalam paparan kinerja 2017, hasil investasi sebesar Rp225,6 miliar atau tumbuh 15,19% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp195,85 miliar. Atas pertumbuhan pendapatan premi dan hasil investasi tersebut, perseroan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp680,03 miliar atau tumbuh 18,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp572,67 miliar.

Atas pencapaian kinerja yang positif sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil mencatat kenaikan laba setelah pajak sebesar 21,05% menjadi Rp65,71 miliar dari Rp54,28 miliar pada tahun sebelumnya. Aset perusahaan pada 2017 tumbuh sebesar 15,09% menjadi Rp3,42 triliun dari Rp2,97 triliun pada 2016. Adapun, investasi pada tahun lalu mencapai Rp3,23 triliun atau meningkat 14,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp2,82 triliun.

Memasuki tahun 2018, Arijanti telah menyiapkan langkah-langkah strategi yang dilakukan, yaitu merencanakan pelebaran jalur distribusi pemasaran. Targetnya, menjalin kerja sama dengan agency dan juga membuka jalur bank insurance dengan beberapa bank.

‘’Minimal dua bank lah, untuk memasarkan produk asuransi melalui bank. Jadi jalur distribusi ini namanya jalur distribusi bank insurance,’’ kata Arijanti kepada Merdekanews.co, di Kantor Pusat Taspen Life, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Sementara jalur distribusi yang sudah terbentuk itu di tahun 2017 dengan memiliki 10 kantor pemasaran yang tersebar dibeberapa kantor cabang Taspen Persero makin dioptimalkan di tahun 2018.

‘’Misalkan dari kekuatan sales force-nya seperti apa, jumlahnya juga harus dimaksimalkan, sehingga berkembang juga kantor pemasarannya.  Saat ini kantor pemasaran adalah tipe C, berkembang menjadi tipe B dan terus berkembang menjadi tipe A. Dengan kenaikan status kantor pemasaran ini, tentu sales force-nya menjadi lebih besar dan luas,’’ jelasnya.

Saat ini, Taspen Life sudah memiliki 10 kantor pemasaran yaitu di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Denpasar, Palangka Raya, Pontianak dan Palembang. Targetnya, kata Arijanti, kantor pemasaran Taspen Life berdampingan dengan PT Taspen (Persero).

‘’Jadi gimana caranya kita menyasar kota-kota. Untuk itu, kita lihat dulu peta segmentasi kota yang dominan dimana. Contohnya, Surabaya, jumah PNS banyak, pendapatannya seperti apa, perkapitanya bagaimana, kita rekam semua. Baru kita mendirikan kantor pemasaran disitu. Jadi setelah dilakukan pemetaan, kita baru memutuskan untuk mendirikan kantor pemasaran yang menjadi prioritas,’’ ungkapnya.

Khusus mengenai nasabah, Arijanti mengatakan, ASN (aparatur sipil negara) tetap menjadi prioritas dan terus dioptimalkan. Kurang lebih 4 juta orang ASN yang menjadi nasabah PT. Taspen Persero, itu yang menjadi sasaran Taspen Life.

‘’Kita pelajari segmentasi ASN itu, apa yang dibutuhkan. Rata-rata ASN mendapatkan tabungan hari tua  di BUP (batas usia pensiun) 58 atau 60 tahun cukup kecil, kisaran Rp30 juta sampai Rp80 juta. Nah itu ada  peluang kami untuk coba men-top up,’’ ujarnya.

Sesuai analis, lanjutnya, produk Taspen Life yang menjadi pilihan ASN adalah produk Taspen Save, kenapa? Pertama karena preminya terjangkau, mulai Rp 100 ribu sampai tak terbatas. Kedua, pembayaran preminya bisa bulanan dan kepesertaannya juga tidak wajib, bisa sukarela. Ketiga, kepesertaan yang bisa ikut produk Taspen Save ini adalah minimum 1 tahun sebelum masa pensiun.

‘’Sebagai ilustrasi untuk produk Taspen Save, dengan premi Rp100 ribu perbulan, ASN yang bergabung di Taspen Save diusia 30 tahun dan pensiun usia 58 tahun mendapat nilai investasi Rp75 juta. Sehingga waktu pensiun tiba, nasabah mendapat dana pensiunan dua kali lipat. Dana langsung masuk ke rekening nasabah yang bersangkutan,’’ paparnya.

‘’Produk taspen save ini cepat direspons oleh nasabah baru, kemarin saja di Pemda Bukit Tinggi 1.600 peserta, belum lagi ada beberapa pemda lainnya,’’ pungkasnya. (Hadi Siswo)






  • Taspen Life Asuransikan Peserta Mudik Bareng Taspen 2018 Taspen Life Asuransikan Peserta Mudik Bareng Taspen 2018 Taspen Life sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik. Salah satunya adalah dengan kembali berpartisipasi dalam acara Mudik Bareng tahun 2018 yang diselenggarakan oleh PT Taspen (Persero).