merdekanews.co
Sabtu, 09 Desember 2023 - 15:10 WIB

Legacy Menag Yaqut Jadikan Candi Prambanan sebagai Pusat Ibadah Bukti Negara Hadir untuk Umat Hindu

Ind - merdekanews.co
Candi Prambanan sebagai pusat ibadah umat Hindu dunia jadi legacy Menag, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: istimewa)

Bogor, MERDEKANEWS -- Kementerian Agama (Kemenag) RI terus mengoptimalkan program-program berlandaskan nilai-nilai keagamaan untuk umat. Salah satu program prioritas Kemenag RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) yaitu pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah umat Hindu dunia.

Program besar ini menjadi program prioritas Kementerian Agama RI sekaligus menjadi legacy (warisan) Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di tahun 2023.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama RI Prof. I Nengah Duija di acara Media Gathering Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI di Bogor, Jumat (08/12) malam.

"Umat Hindu sekarang sudah punya ruang yang cukup besar karena diberikan hak dalam pemanfaatan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah. Kami mewakili umat Hindu Nusantara menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden RI Bapak Joko Widodo dan Gus Menteri H. Yaqut Cholil Qoumas atas perhatian kepada kami," katanya.

"Ini menjadi bukti bahwa negara hadir untuk memberikan pelayanan umat, fasilitas, dorongan motivasi kepada umat Hindu Indonesia dan dunia," sambung Prof. Duija.

Lebih jauh Prof. Duija mengungkap, legacy pemanfaatan Candi Prambanan sesuai dengan nota kesepakatan yang ditandatangani oleh 4 Menteri dan 2 Gubernur, yakni Menteri Agama, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mendikbudristek serta Gubernur Jateng dan DIY pada 2022 lalu.

Dan nota kesepakatan tersebut, lanjut Prof. Duija, tentunya akan ditindaklanjuti dengan berbagai upaya serta program keagamaan yang nantinya bisa dinikmati oleh seluruh umat Hindu di Indonesia dan dunia.

Bagi Umat Hindu di Indonesia dan Dunia, kata Prof. Duija, penandatanganan nota kesepakatan tersebut merupakan sebuah langkah nyata dari pemerintah mengenai program moderasi beragama dan hal ini sudah ditunggu-tunggu oleh umat Hindu.

Selain menunjukkan bagaimana Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa, hal ini juga menunjukkan Indonesia menghargai segala keragaman, termasuk keragaman keyakinan dan kepercayaan.

Ditjen Bimas kemudian menetapkan berbagai kegiatan keagamaan Hindu yang dapat dilaksanakan di Candi Prambanan selama tahun 2022-2026 baik persembahyangan harian perorangan, persembahyangan harian kolektif, persembahyangan rutin terjadwal sesuai hari-hari besar Keagamaan Hindu seperti Purnama-Tilem, Galungan-Kuningan, Tawur Agung Nyepi, Saraswati, Siwaratri,  Abhiseka, Parisudha Paripurna, Santi Puja, dan lain sebagainya.

“Jumlah kunjungan khusus untuk persembahyangan umat Hindu dari Januari  hingga 27 November 2023 berjumlah 18.700 orang.  Pada November kemarin juga telah dilaksanakan aksi solidaritas doa untuk palestina yang digelar di halaman utama Candi Prambanan,” katanya.

Di samping itu, kata Prof. Duija, Ditjen Bimas Hindu telah membentuk tim kerja yang terdiri dari Lembaga Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN), Penyuluh Agama Hindu DIY, Penyuluh Agama Hindu Jawa Tengah, Bimas Hindu DIY dan Bimas Hindu Jawa Tengah sebagai langkah konkret mengoptimalkan pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah umat Hindu dunia.

“Tim kerja itu bertugas langsung di lapangan untuk melayani Umat Hindu yang akan melaksanakan Persembahyangan. Selain itu juga untuk membangun Kerja sama dan Koordinasi yang baik dengan pihak Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang sekarang menjadi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), Taman Wisata Candi (TWC) dan Pemerintah Daerah,” katanya.

Kerja sama dengan TWC untuk sirkulasi di bidang ekonomi juga ditempuh, yaitu dengan akan dibukanya gerai ritual yang di dalamnya menyediakan berbagai perlengkapan sembahnyang yang perlengkapan itu disuplay oleh umat Hindu di sekitar Prambanan.

Selain itu Ditjen Bimas Hindu juga membuat pelayanan perizinan persembahyangan umat Hindu melalui Media Online melalui Subdirekorat Pemberdayaan Umat yang kemudian akan diteruskan kepada Ditjen Kebudayaan.

“Mengingat Candi Prambanan sebagai salah satu cagar budaya, tentu kami juga akan selalu mengevaluasi pelaksanaan ibadah di lapangan agar setiap umat yang datang bisa merasa aman, nyaman dan khidmat dalam melaksanakan ibadah. Selain itu juga, wisatawan yang hadir pun bisa sama-sama saling menjaga sehingga tidak ada yang terganggu satu sama lain. Dan yang utama kebersihan dan kesakralan Candi Prambanan bisa tetap terjaga,” katanya.

“Kepada masyarakat umum tentu tidak hanya itu bahwa ini adalah milik bangsa Indonesia bahkan milik dunia mari kita wariskan sesuatu yang terbaik untuk bangsa ini dengan sebuah pendidikan bahwa Prambanan itu mengandung masa lalu yang luar biasa baik dalam teknologi ekonomi kemudian kebudayaan sejarah dan juga agama itu sendiri,” kata Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija.

(Ind)