
Jakarta, MERDEKANEWS - Penghobi burung kian menjamur. Komunitas yang disebut sebagai kicau mania ini ternyata mampu mendongkrak ekonomi nasional Rp 1,7 triliun.
Terdongkraknya ekonomi mulai dari penangkaran, pakan, sangkar hingga obat. Hal ini ditegaskan Presiden Joko Widodo saat menyaksikan lomba burung berkicau Piala Presiden Jokowi 2018. Lomba tersebut digelar di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/3).
Presiden menggunakan celana berbahan jeans warna biru dongker (navy) dan kaos lengan panjang berwarna abu-bu serta sepatu sneaker warna senada, dengan pinggiran tapaknya warna putih. Penampilan presiden terlihat lebih santai.
Kehadiran presiden didampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Siti Nurbaya, mantan Sesneg Teten Masduki, serta Lukmanul Hakim selaku ketua panitia.
Lomba burung berkicau diikuti sekitar 73 kicaumania yang datang dari berbagai daerah dan 3.000 burung yang berlomba. Lomba ini memperebutkan hadiah diantaranya satu unit mobil.
Presiden mengatakan dirinya bukan penghobi burung, tetapi penikmat dan pendengar kicauan burung. "Sebetulnya yang senang dan beli itu Ibu Jokowi, saya penikmat dan pendengar saja," kata Jokowi dikutip Radar Pena (Jawa Pos Grup
Burung Murai Batu milik Presiden Jokowi pun ikut lomba tersebut. Namun, Murai miliknya malah kalah.
Jokowi hadir untuk mendukung upaya konservasi burung yang mulai banyak bermunculan seiring kegiatan lomba kicau yang semakin banyak diminati. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak jenis burung. Dia mencatat ada sekitar 160 spesies yang hidup di negara ini.
Jokowi mengatakan banyak penangkaran burung di daerah, mulai dari penangkaran murai, jalak Bali, dan lainnya. "Jalak Bali berhasil ditangkarkan dan populasi burung jadi bertambah," tegasnya.
Menurut Jokowi, penangkaran burung selain memberi ruang bagi penikmat burung juga mendorong ekonomi kemasyarakatan, menjaga spesies burung dari kepunahan.
Dengan penangkaran ini ekonomi kerakyatan tumbuh, pertumbuhan ekonominya sekitar Rp 1,7 triliun per tahun. Mulai dari sisi penangkaran, pakan, sangkar, dan obat-obatan," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Dia menambahkan di Kebun Raya Bogor sudah banyak ditemukan burung-burung. Dia sering mendengar suara burung kutilang, jalak, dan prenjak.
"Sudah mulai kelihatan banyak sekali," pungkasnya.
(Sam Hamdan)
-
Negara Tidak Tinggal Diam, Satgas Bakal Sikat Habis Ormas Ganggu Iklim Investasi! negara tidak akan tinggal diam terhadap berbagai bentuk tindakan yang mengancam ketertiban umum dan kestabilan sosial
-
Dukung Pertumbuhan Ekonomi Akar Rumput, Amartha Hadirkan Investor Global di The 2025 Asia Grassroots Forum Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I - 2025 hanya 4,87 persen secara tahunan. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 5,11 persen.
-
WEGE Raih Peringkat idBBB/Stable Outlook Pertama dari PEFINDO WEGE Raih Peringkat idBBB/Stable Outlook Pertama dari PEFINDO
-
TelkomMetra Dorong Inovasi Digital lewat AI dan Data Analitycs TelkomMetra Dorong Inovasi Digital lewat AI dan Data Analitycs
-
Satgas Resmi Terbentuk, Menteri Tito Siap Tindak Tegas Ormas Biang Kerok Satgas ini, lanjut Tito, memiliki tugas utama menegakkan aturan yang sudah ada terkait keberadaan dan kegiatan ormas di Indonesia