merdekanews.co
Selasa, 05 September 2023 - 16:45 WIB

Teten Usul ke Bahlil Tolak TikTok: India dan AS Aja Berani, Masa Kita Nggak

Jyg - merdekanews.co
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki mendorong agar pemerintah Indonesia tolak operasional TikTok. (Foto; istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki mendorong agar pemerintah Indonesia mengambil langkah berani dalam membatasi produk impor di toko online, termasuk TikTok Shop.

Dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Investasi/BKPM, serta Komisi VI DPR, di Senayan, Jakarta, Senin (04/09), Teten mengatakan, ia berkaca dari India dan Amerika Serikat (AS) yang berani melarang operasi TikTok.

"India pun berani menolak TikTok, kenapa kita enggak? AS juga melarang, TikTok misalnya, enggak, jualannya boleh, tapi enggak boleh disatukan dengan media sosial. Kita, media sosial juga jualan," katanya.

"Orang berbelanja di online itu dinavigasi oleh perbincangan di media sosial. Ini satu, apalagi payment sistemnya nanti bersama, ini lagi diusulkan. Pembiayaan semua, logistik ya mereka semua, ini namanya monopoli," ujar dia.

Atas kondisi ini, ia mengusulkan secara langsung kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia agar memperketat aturan menyangkut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 63121 pasal mengenai web tanpa tujuan komersial. Termasuk di antaranya agar social tidak bisa berjualan produk impor secara langsung alias cross border, khususnya lewat media sosial, platform non-komersil.

Menanggapi permintaan tersebut, Bahlil yang turut hadir di DPR mengklaim, dirinya telah menutup izin impor barang secara langsung e-commerce alias perdagangan cross border. Hal ini dilakukannya sebagai respons atas banjir produk impor di e-commerce maupun social commerce.

Bahlil mengatakan, instruksi telah disampaikan kepada deputi terkait meskipun regulasi menyangkut larangan tersebut. Adapun aturan yang dimaksud ialah revisi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendag) No. 50 tahun 2020 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang tak kunjung rampung hingga saat ini.

"Jadi Pak Teten kemarin saya sudah, mohon maaf, tanpa aturannya ada saya udah perintahkan kepada deputi saya, lock, itu izin di KBLI e-commerce yang datang tidak dulu didaftarkan langsung main jualan aja. Aku udah tutup," katanya.

Bahlil mengatakan, pihaknya siap menghadapi komplain dari para pengusaha atas langkahnya tersebut. Pasalnya, ia menilai kondisi banjir impor di e-commerce harus segera ditangani, daripada semakin merugikan para pelaku UMKM.

"Kalau enggak (ditutup), habis kita. Ini serius, kalau dua-tiga konglomerat, masih bisa ajak komunikasi. Tapi ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Habis itu UMKM kita yang pemain-pemainnya yang size volumenya sedikit, habis itu, setelah itu diakuisisi (pemain besar dari luar)," ujarnya.

Menurutnya, langkah ini telah menjadi strategi dari para pemain besar global yang menjadi produsen dibalik penjualan barang-barang murah impor di toko online. Setelah UMKM berjatuhan, barulah mereka menaikkan harga jualnya.

"Jadi strategi mereka itu, kasi bangkrut dulu, kolaps dulu UMKM kita. Baru kemudian ia mainkan size yang lebih gede, baru harganya dinaikkan. Ini kan, saya rasa di forum yang tidak resmi nanti baru kita buka tabiatnya," jelasnya.

(Jyg)