Jakarta, MERDEKANEWS -- KTT ke-43 ASEAN akan digelar di JCC Senayan, Jakarta, pada 5-7 September 2023. Minus Presiden AS, Joe Biden, sejumlah kepala negara dan perwakilan dari negara akan hadir dalam konferensi internasional tersebut.
Founder and Chairman of Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menyayangkan ketidakhadiran Joe Biden. Dino yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk AS ini mengatakan, kehadiran fisik cukup penting bagi ASEAN.
"Saya tentu menyayangkan. Karena kalau dalam ASEAN itu, bagi ASEAN itu showing up itu penting. Hadir itu penting. Kehadiran fisik, nongol itu penting," katanya di sela acara ASEAN Business & Investment Summit di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (04/09).
Menurutnya, ASEAN pernah merasa kecewa pada masa kepemimpinan Presiden AS Donald Trump yang tidak hadir dalam agenda-agenda ASEAN. Ia menceritakan AS pernah mewakilkan orang yang bukan anggota kabinet untuk mengikuti rapat.
"Dulu masanya Trump kita kecewa sekali. Trump itu sama sekali nggak nongol di ASEAN. Bahkan ada meeting yang disuruh orang bukan anggota kabinet, duduk dalam meeting, itu dan lain sebagainya," ujarnya.
Dikutip dari detikcom, Gedung Putih mengumumkan Presiden Joe Biden akan mengunjungi Vietnam usai menghadiri KTT G20 di India. Biden direncanakan ke Vietnam pada 10 September.
Dilansir AFP, Selasa (29/08), kunjungan ke Hanoi merupakan tindak lanjut dari kunjungan beberapa hari ke India untuk menghadiri KTT G20, terjadi ketika AS berupaya untuk melawan pengaruh China di wilayah tersebut.
Kendati demikian gelaran ini tetap harus berjalan. Ia berharap kerja sama antara ASEAN dan AS tetap menghasilkan sesuatu yang saling bermanfaat. Apalagi ASEAN dan AS punya kerja sama yang erat di bidang digital ekonomi.
Ia juga berharap rintangan kerja sama antara ASEAN, AS atau negara lain bisa mendapatkan solusi. Adapun rencananya Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris yang datang ke KTT ASEAN ke-43.
"Bukan hanya dengan AS saja, tapi dengan negara lain tentu ada faktor penghambat, tapi dari segi substansi kerja sama di bidang digital ekonomi, kemudian perubahan iklim, dan mudah-mudahan infrastruktur. Tapi kalau infrastruktur AS agak ketinggalan dibanding China. Tapi saya kira itu hal-hal yang kita berharap bisa dihasilkan dalam KTT ini," pungkasnya.
-
Chemical Fine Flow 3805 Elnusa Petrofin Raih Penghargaan Technology Day & Business Forum 2024 Chemical Fine Flow 3805 Elnusa Petrofin Raih Penghargaan Technology Day & Business Forum 2024
-
Intip Upaya BRI Memberdayakan UMKM Di Tengah Kesuksesan Perhelatan MotoGP Mandalika 2024 Intip Upaya BRI Memberdayakan UMKM Di Tengah Kesuksesan Perhelatan MotoGP Mandalika 2024
-
Perkuat Konektivitas Sumatra Selatan, Hutama Karya Teken Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Palembang – Betung Perkuat Konektivitas Sumatra Selatan, Hutama Karya Teken Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Palembang – Betung
-
Menperin Gandeng Kadin dalam Revisi UU Perindustrian dan Perumusan Road Map Indonesia Emas 2045 Menperin Gandeng Kadin dalam Revisi UU Perindustrian dan Perumusan Road Map Indonesia Emas 2045
-
Pemerintah Dorong Kolaborasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan melalui Pemanfaatan Peluang dari Operasionalisasi PSN Pemerintah Dorong Kolaborasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan melalui Pemanfaatan Peluang dari Operasionalisasi PSN