merdekanews.co
Minggu, 03 September 2023 - 14:50 WIB

Lewat Tani On Stage, Kementan Dorong Hilirisasi Pertanian

Hadi Siswo - merdekanews.co
Mentan SYL menambahkan, sehat harus dari pikiran dan hati, hanya bisa sehat kalau makanannya juga sehat, karena itu makanan menjadi hal yang paling penting dijaga ketersediaannya. Ditambah, makanan yang sehat itu adalah makanan yang memenuhi gizi yang ada. Salah satu upayamya dengan mempertahankan pangan lokal, makanan lokal bagian dari budaya bangsa yang harus kita jaga bersama. Melalui Tani On Stage dan jalan sehat ini, saya berharap dapat memantik ide-ide kreatif dan semangat yang tinggi dalam membangun sektor pertanian kedepannya, khususnya hilirisasi pertanian termasuk perkebunan.

Makassar, MERDEKANEWS -- Kementerian Pertanian (Kementan) sukses gelar kegiatan Tani On Stage (TOS) dan Jalan Sehat bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulsel (03/09).

Acara TOS ini semakin meriah dengan adanya Pameran Hilirisasi yang menampilkan beragam produk turunan dari komoditas pertanian, dan hiburan musik.

Hilirisasi mampu menciptakan lapangan kerja, menciptakan nilai tambah, dan meningkatkan devisa. Perlunya dikembangkan hilirisasi berbagai komoditas pertanian agar nilai tambah meningkat.

Sejalan dengan pidato Presiden RI Joko Widodo, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVIII, menghimbau agar sebaiknya tidak hanya mengekspor bahan mentah seperti biji kopi saja, namun harus menghasilkan produk turunan yang bermutu dan berkualitas dengan kemasan yang menarik agar dapat tembus pasar domestik maupun internasional.

Menurut Jokowi, Hilirisasi bukan hanya Nikel, namun kopi juga bisa dibuat hilirasi seperti pengemasan kopi maupun gula aren. Dibuat pengemasan yang baik agar menjadi daya tarik.

Kementerian Pertanian terus berupaya berperan aktif mendorong pengembangan hilirisasi dan kegiatan korporasi, serta mendorong hasil petani Good Handling Practices (GHP) yang sesuai dengan standar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menyampaikan bahwa ke depannya hilirisasi sektor pangan akan semakin menunjang pertumbuhan dan pendapatan negara dibandingkan hilirisasi sektor tambang dan mineral. Pemerintah akan terus mendorong para petani untuk melakukan hilirisasi.

"Mari bersama perkuat pertanian Indonesia, tak hanya di hulu saja, namun sampai ke hilirnya beserta turunannya. Generasi muda sudah saatnya terjun geluti dan kembangkan pertanian, demi masa depan pertanian kedepannya. Kontribusi aktif generasi muda sangat dibutuhkan, karena akan semakin memperkokoh dan memperkuat pertanian dari hulu hingga hilir," ujarnya.

Mentan SYL menambahkan, sehat harus dari pikiran dan hati, hanya bisa sehat kalau makanannya juga sehat, karena itu makanan menjadi hal yang paling penting dijaga ketersediaannya. Ditambah, makanan yang sehat itu adalah makanan yang memenuhi gizi yang ada. Salah satu upayamya dengan mempertahankan pangan lokal, makanan lokal bagian dari budaya bangsa yang harus kita jaga bersama. Melalui Tani On Stage dan jalan sehat ini, saya berharap dapat memantik ide-ide kreatif dan semangat yang tinggi dalam membangun sektor pertanian kedepannya, khususnya hilirisasi pertanian termasuk perkebunan.

"Perbaiki hidupmu dengan pertanian, lapangan kerja yang paling besar adalah pertanian, dan pertanian mendorong perekonomian negara dari semua produk turunan pertanian. Pertanian dibutuhkan dunia," ujar Mentan SYL.

Pada kesempatan yang sama Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan mengapresiasi atas partisipasi seluruh pihak pada acara Tani On Stage yang dihadiri kurang lebih 11.000 peserta petani, penyuluh, mitra pertanian dan pelaku usaha pertanian maupun perkebunan lainnya.

"Ini merupakan salah satu bentuk wujud kolaborasi dan komitmen dalam membangun pertanian. TOS ini merupakan media untuk mengangkat petani maupun bisnis usaha pertanian atau perkebunan, serta keberhasilan atau capaian kinerja pertanian," ujar Andi Nur.

Andi Nur menambahkan, sektor pertanian terus mengalami perkembangan, untuk itu membutuhkan inovasi, pemanfaatan digitalisasi, dan tentunya menarik minat generasi muda agar terus mau terjun geluti dunia pertanian. Hal ini harus segera dilakukan serta menjadi perhatian bersama karena pertanian merupakan masa depan bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Andi Nur menyampaikan bahwa, pemerintah terus berupaya mendorong pelaku usaha perkebunan termasuk Pekebun agar melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan semua pihak dalam rangka mengembangkan komoditas perkebunan di wilayah sentra-sentra pengembangan, baik kuantitas maupun kualitas. Diharapkan produk perkebunan Indonesia bisa menjadi produk olahan yang berskala ekspor dan memiliki dampak langsung ke pekebun, serta diduking akselerasi promosi untuk memperkenalkan dan meningkatkan nilai tambah, daya saing produk pertanian demi mensejahterakan masyarakat termasuk pekebun Indonesia.

Pada acara Tani On Stage ini menghadirkan beberapa pelaku usaha pertanian seperti Hariadi, L.SHSP, Founder Koperasi Produsen Petani Kopi Tana Toraja, Reza Alamsah, L.SH, Ketua Asosiasi UMKM Hortikultura Indonesia, Andi Syamsul Alam S.Pt LA’MIRAPE (Layanan Milik Rakyat Peternak) Pengembangan Usaha Rakyat, Alexander Pasangallo PT. Nutrindo Bogarasa Manufacturing Division Head PT Nutrindo Bogarasa, dan Hadi Suprapto Bank Mandiri Cluster Manajer Gowa.

TOS juga menghadirkan produk-produk hasil pertanian dari berbagai pelaku usaha, di stand pameran, seperti kopi, coklat, gula aren, susu, sosis, eucalyptus, nasi instan kacang hijau, produk keripik, singkong, minuman markisa, olahan kacang tanah, icip-icip kopi, kelapa, nanas olahan jagung, klinik kesehatan, benih kelapa, benih cabai, mobil perbankan, dan tanaman hias serta lainnya.

Di sisi lain, Wakil Walikota Makassar memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas program prioritas Makassar, khususnya lorong wisata, karena keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan Kementerian Pertanian, saat ini telah terbentuk kurang lebih 2000 kelompok wanita tani.

(Hadi Siswo)