merdekanews.co
Jumat, 25 Agustus 2023 - 10:55 WIB

ASEAN-Jepang Bahas Keselamatan dan Keamanan Digital

Viozzy - merdekanews.co
Pertemuan ke-19 ASEAN Telecommunication Regulators’ Council (ATRC) dengan Jepang di Badung, Bali, Kamis  (24/08/2023). (PeyHS)

Bali, MERDEKANEWS -- Negara ASEAN dan Jepang membahas isu ancaman siber serta keselamatan dan keamanan ruang digital. Di tengah situasi konektivitas tidak mengenal batas negara, keberadaan praktik terbaik  regulasi, manajemen spektrum, keamanan siber, dan integrasi teknologi menjadi prasyarat untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan ranah digital.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba menilai konektivitas dan kemajuan teknologi digital akan diiringi dengan potensi bahaya ancaman siber yang makin canggih dengan beragam bentuk.

“Kita tidak kebal terhadap bahaya yang datang seiring dengan kemajuan. Ancaman siber telah menjadi momok yang terus membayangi, muncul dalam berbagai bentuk dan semakin canggih,” ujarnya dalam Pertemuan ke-19 ASEAN Telecommunication Regulators’ Council (ATRC) dengan Jepang di Badung, Bali, Kamis  (24/08/2023).  

Oleh karena itu, sebagai Ketua ATRC ke-29, Mira Tayyiba mengajak untuk mengambil langkah proaktif untuk melindungi infrastruktur digital dan kepercayaan warga negara ASEAN dan Jepang. 

“Usulan Jepang dalam memperkuat efektivitas respons insiden dan mempromosikan standar keamanan siber internasional merupakan mercusuar harapan bagi ASEAN,” ungkapnya.

Menurut Sekjen Mira Tayyiba, pertemuan ASEAN-Jepang menjadi tonggak penting untuk melanjutkan komitmen untuk membina kerja sama, kolaborasi, dan kemajuan dalam sektor telekomunikasi. 

“Di dunia yang saling terhubung ini, telekomunikasi memainkan peran penting, yang berfungsi sebagai tulang punggung ekonomi dan masyarakat kita,”tuturnya. 

Sekjen Kementerian Kominfo mengharapkan kolaborasi ASEAN-Jepang dapat meningkatkan ketangguhan masing-masing negara dalam melawan ancaman siber dengan lebih gesit.  

“Inisiatif ini bukan hanya tentang kolaborasi teknis; ini tentang membangun komunitas tangguh yang dapat merespons dengan cepat dan tegas ketika ruang digital kita terancam,” ungkapnya.  (Viozzy)