Jokowi Siap Dukung Pengelolaan Hutan hingga Pengembangan Hilirisasi Industri di Kongo
Kongo, MERDEKANEWS -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, di Sandton Convention Centre, Johannesburg, Republik Afrika Selatan (24/08).
Dalam pertemuan yang penuh kerja sama ini, Presiden Jokowi dan PM Lukonde membahas peluang untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi hutan dan upaya bersama mengatasi perubahan iklim.
Dua negara ini, Indonesia dan Kongo, merupakan pemilik hutan tropis terbesar di dunia. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya sinergi antara kedua negara dalam mengoptimalkan potensi ekonomi yang dimiliki hutan-hutan tersebut.
"Saya harap kita dapat lebih tingkatkan kerja sama dalam mengembangkan nilai ekonomi hutan dan berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyoroti komitmen Indonesia untuk berbagi pengalaman terkait konservasi gambut dan pengelolaan hutan lestari. Dalam konteks ini, Presiden menyambut baik kemungkinan meningkatnya kerja sama dengan Kongo dalam hal ini.
Selama pertemuan tersebut, fokus juga diberikan pada pengembangan industri hilir. Kongo dan Indonesia memiliki posisi penting sebagai produsen kobalt terbesar di dunia. Dalam konteks ini, Presiden Jokowi menekankan kesediaan Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam hal hilirisasi industri dan mendorong partisipasi BUMN Indonesia dalam proyek-proyek investasi.
Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi juga mengajak PM Lukonde untuk mendorong kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan Kongo. Kerja sama ini mencakup berbagai bidang, termasuk pengelolaan blok minyak di perbatasan dengan Angola. Presiden menegaskan komitmennya untuk mengupayakan realisasi kerja sama ini. (Viozzy)
-
Siap Dobrak Pasar Eropa, Industri Alat Kesehatan RI Mejeng di Turki Pameran ini sangat potensial untuk meningkatkan akses pasar produk alat kesehatan, mengingat Turki merupakan negara hub perekonomian dan perdagangan antara Eropa dan Asia, bahkan Afrika
-
Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik Ada satu inisiatif yang saat ini sedang PGN dorong yaitu melakukan penetrasi pasar dengan LNG. Tentu ini perlu menjadi pertimbangan industri apabila ada kebutuhan industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa
-
Pemberian Penghargaan Prestasi Pemda berdasarkan Hasil Penilaian LPPD Kemendagri memberikan waktu kepada Pemda untuk mengumpulkan laporan melalui sistem informasi LPPD
-
Hannover Messe 2024, Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun Terjalinnya 13 perjanjian kerja sama industri baru ini adalah langkah signifikan menuju arah pembangunan industri yang berkelanjutan
-
Business Forum Hannover Messe 2024, Indonesia Bahas Langkah Strategis Kurangi Emisi Industri Penurunan emisi ditargetkan mencapai hampir 129.000 juta ton CO2 pada tahun 2060