merdekanews.co
Jumat, 18 Agustus 2023 - 13:56 WIB

Tiga Polisi Ditangkap Terkait Dugaan Terorisme di Bekasi

Jyg - merdekanews.co
Ilustrasi. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya menangkap tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme.

Penangkapan ketiga polisi tersebut menyusul pengembangan oleh petugas setelah penangkapan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI), DE (28) karena kasus serupa, pada Senin (14/08) lalu.

"Dua dari tiga polisi itu, merupakan anggota polisi wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sore ini, akan dirilis," kata Hengki, Jumat (18/09).

Namun, Hengki seperti dilansir antaranews enggan merinci detail penangkapan tiga polisi tersebut.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah melibatkan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri transaksi keuangan DE terduga teroris yang ditangkap di Bekasi.

Karyawan BUMN ini ditangkap di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Senin 14 Agustus 2023.

"(Libatkan PPATK terkait aliran dana) akan bekerja sama dengan pihak berwenang lainnya, masalah keuangannya, online ataupun marketplace atau perdagangan online, akun-akun dengan platform media berarti dan lain-lain sebagainya," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar.

Menurut dia, kerja sama ini dilakukan karena DE menggunakan akun palsu dalam melakukan penjualan senjata mainan.

"Karena kita tahu, yang bersangkutan juga menggunakan akunnya juga ada yang palsu untuk melakukan penjualan tersebut, bukan akun real dengan nama, dengan nomor telepon yang bersangkutan," jelasnya.

"Akun itu fake, kemudian dioperasikan oleh yang bersangkutan," pungkasnya.

Adapun sepak terjang DE, merupakan mantan anggota jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Barat (MIB). Dalam perjalanannya, dia aktif mendukung ISIS melalui sosial media.

Dimana, pertama kali menyampaikan baiat kepada Amir ISIS pada 2014 dan langsung memulai berbagai aktivitas. Selain melakukan latihan dan pengumpulan peralatan yang dibutuhkan, tersangka juga bergerak aktif di sosial media.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyebut, DE terafiliasi dengan organisasi teroris Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

"Tersangka terlibat sebagai salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui facebook,” kata Ramadhan.

(Jyg)