merdekanews.co
Sabtu, 22 Juli 2023 - 20:10 WIB

Isu Rotasi di Tubuh BUMN: Nama yang Dipertimbangkan Bukan Cuma Ahok

Jyg - merdekanews.co
Menteri BUMN, Erick Thohir. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikabarkan akan menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ahok disebut akan menggantikan Nicke Widyawati yang saat ini menempati posisi tersebut.

Isu pengangkatan Ahok menjadi Dirut Pertamina muncul setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut keduanya beberapa waktu lalu. Erick langsung merespons isu pergantian dirut perusahaan minyak berpelat merah tersebut.

Ia menyebut Ahok menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan untuk menduduki posisi Dirut Pertamina. "Namanya (Ahok) ada, menjadi salah satu pertimbangan," ujar Erick usai menghadiri seleksi Tim U-17 Indonesia di Persija Training Ground, Sabtu (22/07).

Kendati demikian Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu menyatakan, nama-nama yang diusulkan untuk rotasi jabatan bukan hanya Ahok.

Ia juga mengalami pergantian pelatih Pertamina hingga saat ini belum ada keputusan. Mengingat saat ini BUMN memang tengah melakukan review terhadap jajaran direksi Perusahaan pelat merah. "Enggak pak Ahok aja, banyak direktur yang lain dan ini belum final," tegasnya.

"Mengenai perubahan-perubahan di organisasi yang ada di BUMN terutama di perusahaannya, ini belum jadi keputusan, karena kita sedang review mana yang terbaik, Bukan berarti hari ini besok. Kita review dulu. Jangan percaya rumor dulu," jelas Erick.

Ia pertolongan pergantian BUMN tidak hanya akan terjadi di Pertamina. Menurut Erick, ini sebagai imbas dari Wakil Pergantian Menteri BUMN beberapa waktu lalu.

Erick mengatakan Wamen II, Rosan Roeslani yang baru diangkat akan membawa sektor energi BUMN sehingga diberi kesempatan review kinerja perusahaan di bawah klaster yang diampunya. Begitu juga dengan Wamen I Kartika Wirjoatmodjo yang akan mereview BUMN keuangan, telco, dan lainnya.

“Setiap Wamen saya beri kesempatan untuk melakukan review (direksi BUMN), mulai Senin depan sudah dipanggil, saya juga akan panggil,” katanya.

Menurutnya, perubahan-perubahan di organisasi dan perusahaan BUMN ini belum jadi keputusan. Kementerian sedang melakukan review untuk memilih talenta terbaik yang akan menduduki posisi-posisi direktur.

"Kita sedang mengulas mana yang terbaik, bukan berarti hari ini atau besok diganti, jangan percaya rumor dulu," kata dia.



Erick Panggil Direksi dan Komisaris BUMN

Erick Thohir memanggil sejumlah direktur dan komisaris BUMN pada Kamis (20/07). Mereka yang dipanggil adalah, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Selain Ahok, Erick juga menyebut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati

Erick juga menyebut Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Rahmad Pribadi, Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo dan menyebut direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), PT KAI (Persero), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Erick menjelaskan pemanggilan dilakukan dengan beberapa tujuan. Untuk Ahok, pemanggilan dilakukan terkait rencana pemindahan Depo Pertamina Plumpang ke lahan Pelindo. Pemindahan terkait kebakaran besar yang melanda depo dan mengakibatkan puluhan warga sekitar meninggal beberapa waktu lalu.

Ahok dipanggil demi menyamakan persepsi. Maklum, di tengah rencana pemindahan itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan ingin yang pindah bukan depo tapi masyarakat sekitar.

"Saya kemarin ketemu Pak Ahok untuk menyamakan persepsi mengenai pelumpang. Kan waktunya juga Pak Luhut berbeda. Tapi saya bilang tidak ada perbedaan," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (21/7).

Untuk Nicke, pemanggilan dilakukan untuk membahas PT Rekayasa Industri (Rekind). Ia berdiskusi dengan Nicke terkait cara menyelamatkan anak usaha Pupuk Indonesia itu.

"Di mana salah satunya kan konsep penyelamatanan Rekind itu Pupuk Indonesia akan menyuntik dana, lalu ada PMN (Penyertaan Modal Negara), ada restrukturisasi, tapi tentu perlu dukungan Pertamina. Apa? memberikan proyek, selain dari Pupuk," kata Erick.

Untuk Rahmad Pribadi, pemanggilan dilakukan untuk membicarakan pemusnahan pembangunan pabrik pupuk di Papua agar bisa berjalan tepat waktu.

"Karena kan waktunya ada isu gas. Ya kita coba review mumpung saya bisa ketemu mereka secara individu. Kadang saya  review project  itu," imbuh Erick.

Untuk Agus Martowardojo, Erick mengatakan pemanggilan dilakukan terkait program keberlangsungan bank tersebut untuk para buruh migran dan diaspora.

Untuk direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), PT KAI (Persero), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pemanggilan dilakukan guna membahas akses jalan penumpang cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Terakhir Erick juga memanggil direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Namun, ia tak mau membocorkan isi pertemuan tersebut. “Kemarin saya bertemu dengan Adhi Karya, itu urusan lain lah,” ucapnya.

(Jyg)