merdekanews.co
Kamis, 20 Juli 2023 - 10:52 WIB

Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko: Dulu Berhadapan, Kini Saling Lontarkan Pujian

Jyg - merdekanews.co
Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa (18/07) malam.

Budiman mengungkapkan pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang dua jam itu membicarakan perihal kebangsaan, kemanusiaan, dan masa depan.

"Kami melampaui soal status-status kami. Kita bisa bicara soal kebangsaan, kita bisa bicara soal kemanusiaan, kita bicara masa depan," ungkap Budiman di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Selasa (18/07).

Dalam kesempatan itu, Budiman secara gamblang dan terbuka menyatakan dukungannya pribadi kepada Prabowo Subianto sebagai sosok pemimpin yang layak membawa kapal bernama Indonesia.

Padahal, kata Budiman, dia dan Prabowo dulu ada di dua posisi yang berhadapan. Budiman adalah aktivis 98, sementara Prabowo jamak dikenal sebagai tentara yang menghalau mahasiswa.

"Saya mantan aktivis, Pak Prabowo mantan tentara elite. Kita pernah berhadapan. Dulu pernah. Hehehe.. Tapi meski waktu itu di posisi beda, kami pertaruhkan nyawa, kehormatan, cita-cita," kata dia.

"Ketika sekarang situasi sudah lebih baik bagi bangsa, saling dewasa, bicara perbedaan, maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu, masa depan bukan untuk kami tapi untuk bangsa," imbuhnya.

Budiman saat ini merasa cocok dengan pandangan Prabowo soal mengatasi berbagai masalah bangsa, misal terkait krisis global karena perang Rusia vs Ukraina. Dalam hal ini, Prabowo pernah mengusulkan proposal perdamaian.

"Satu intelijen, satu aktivis. Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komprehensif," tuturnya.

Merespons Budiman, Prabowo mengatakan dia memang dulu berhadapan. Tapi saat itu dipaksa oleh keadaan.

"Kita memang pernah berhadapan, tapi yang buat kita dulu suatu keadaan, kondisi, sistem. Ternyata kenyataan kita sebenarnya memiliki cita-cita yang sama bahwa Mas Budiman punya cita-cita memperjuangkan kesejahteraan rakyat, keadilan rakyat, kemakmuran bangsa," ucap Prabowo.

"Dan itu persis juga cita-cita saya dari kecil. Bahwa keadaan dan situasi membuat waktu itu kita berhadapan, bukan karena kita ingin berhadapan, situasi membuat begitu," imbuhnya.

Tetapi kata Prabowo, pasca 98 itu dia sempat berjumpa dengan Budiman sebelum Budiman berangkat ke Inggris. Dan beberapa tahun kemudian bertemu lagi.

"Dan saya sangat menghargai, saya sangat menghormati, saya terharu kedatangan Mas Budiman. Dan begitu kita bicara ternyata banyak pemikiran kita yang sama. Bahwa di tengah keadaan global seperti ini, tantangan-tantangan yang kita hadapi tidak ringan," katanya.

(Jyg)