
Magelang, MERDEKANEWS -- Bank Indonesia (BI) menyebutkan sejauh ini sudah 26 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menerapkan pembayaran menggunakan QRIS (QR Code Indonesia Standard).
"Target untuk tahun ini 45 juta pengguna QRIS. Sekarang sudah tercapai 36 juta, di antaranya itu 'merchant' (UMKM) sudah 26 juta yang join," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Prumanto Joewono di Magelang, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Doni usai membuka "Rupiah Borobudur Playon: Run for Charity" yang menjadi rangkaian kegiatan "Angkringan Digital 2023" yang digelar BI Jawa Tengah di Taman Lumbini, Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang.
Menurut dia, BI terus berupaya memperbanyak pelaku UMKM untuk menggunakan QRIS sebagai salah satu kampanye menggalakkan sistem pembayaran non tunai, khususnya UMKM di sektor pariwisata.
"Kan baru 26 juta UMKM (yang menggunakan QRIS, red.). UMKM di Indonesia kan lebih banyak. Tentunya, kami berharap semuanya gunakan QRIS," katanya seperti dilansir antaranews.
Ia menjelaskan bahwa sistem pembayaran QRIS sangat mudah dan memudahkan, baik bagi masyarakat maupun pelaku UMKM karena dana yang ditransaksikan langsung masuk ke rekening.
"Untuk capaian transaksi. Dari 36 juta pengguna QRIS ini, target kami satu miliar (transaksi). Sekarang ini sudah ada 700-800 transaksi ya. Target kami transaksi satu miliar tercapai akhir Desember 2023," katanya.
Selain di Indonesia, BI juga sudah bekerja sama dengan negara tetangga, yakni Thailand dan Malaysia dalam penggunaan QRIS, melalui QRIS Cross Border untuk memudahkan pembayaran bagi turis yang berkunjung.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 2,3 juta pelaku UMKM yang di wilayah tersebut yang sudah menggunakan QRIS.
"Pada tahun ini, kami ditargetkan oleh BI Pusat sebanyak 2,3 juta pengguna baru QRIS. Sampai dengan saat ini, sudah mencapai 931 ribu pengguna baru dari perhitungan Mei lalu," katanya.
Untuk capaian transaksi QRIS di wilayah Jateng, kata dia, BI Jateng juga menargetkan total transaksi pada tahun ini sebanyak 70 juta kali, dan sudah tercapai 38,3 juta kali transaksi.
-
Menteri Maman Abdurrahman Dorong Pengusaha UMKM asal Sambas Naik Kelas Masuk Bisnis Tambang dan Konstruksi Menteri Maman Abdurrahman Dorong Pengusaha UMKM asal Sambas Naik Kelas Masuk Bisnis Tambang dan Konstruksi
-
Dukung Pertumbuhan Ekonomi Akar Rumput, Amartha Hadirkan Investor Global di The 2025 Asia Grassroots Forum Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I - 2025 hanya 4,87 persen secara tahunan. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 5,11 persen.
-
Manajemen Risiko Efektif & Prudent, Kualitas Kredit BRI Semakin Membaik dengan Pencadangan Kuat Manajemen Risiko Efektif & Prudent, Kualitas Kredit BRI Semakin Membaik dengan Pencadangan Kuat
-
Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy
-
PEFINDO dan S&P Global Ratings Gelar Seminar Annual Indonesia Credit Spotlight yang Ketiga PEFINDO, lembaga pemeringkat kredit pertama dan terbesar di Indonesia, bersama dengan S&P Global Ratings, lembaga pemeringkat kredit independen terkemuka di dunia, menyelenggarakan seminar Annual Indonesia Credit Spotlight yang ketiga di Jakarta.