merdekanews.co
Jumat, 07 Juli 2023 - 09:45 WIB

Desa Energi Berdikari “Wasteco”, Pertamina Hulu Mahakam Konsisten Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar

Viozzy - merdekanews.co
Foto dok Pertamina

Jakarta, MERDEKANEWS -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) konsisten mengolah sampah menjadi sumber energi terbarukan melalui Program CSR Waste to Energy for Community (Wasteco). Sampah rumah tangga yang diolah di Wasteco dimanfaatkan sebagai bahan bakar metan untuk pengembangan usaha UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan. Wasteco berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, serta menghasilkan manfaat ekonomi bagi warga sekitar.

Membawa Wasteco, Head of Communication Relations & CID Zona 8, Frans A. A. Hukom, didapuk sebagai narasumber dalam ajang the 7th Waste Management & Waste to Energy Asia Summit 2023. Dalam forum internasional yang digelar di Jakarta (14-16/06/23) ini, Frans memaparkan Wasteco sebagai bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina untuk mendukung ketersediaan akses energi bersih, terjangkau, dan berkelanjutan.

“Wasteco mengintegrasikan kompetensi kunci PHM dengan penerapan enam teknologi migas dalam penangkapan dan distribusi gas metana yang sudah dirasakan manfaatnya oleh 1.250 orang penerima manfaat,” papar Frans.

7th Waste Management & Waste to Energy Asia Summit 2023 pertama kali digelar secara luring sejak pandemi Covid-19. Sebelumnya, ajang ini digelar di beberapa negara seperti Thailand dan Vietnam. Kali ini, rangkaian kegiatan mencakup ekshibisi, summit dan diskusi panel, serta kunjungan lapangan ke lokasi percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Bantar Gebang. Acara ini dihadiri lebih dari 200 orang delegasi dari berbagai negara mencakup Kementerian, Pemerintah Daerah, Perusahaan nasional dan multinasional, serta NGO/LSM.

Dalam key note speech-nya, Koordinator Investasi dan Kerjasama Direktorat Bio Energi, Kementrian ESDM Trois Dili Susendi mengungkap "Saat ini Pemerintah Indonesia sedang mengusahakan UU Tentang Energi Baru Terbarukan, forum ini diharapkan mampu menjadi salah satu pendorong percepatan proses pengesahan peraturan perundangan tersebut.”

Manager Communication Relations & CID PT Regional 3 Kalimantan, Dony Indrawan menegaskan komitmen Perusahaan untuk menjalankan program-program pengembangan masyarakat atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung pencapaian tujuan-tujuan pengembangan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Program Wasteco sejalan dengan implementasi Environment, Social dan Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs pada Tujuan 7, 8 dan 13.

“Wasteco berhasil memproduksi 594.000 m3 gas metana per tahun yang digunakan oleh masyarakat dengan efisiensi biaya rumah tangga mencapai Rp 420 juta/tahun dan mengurangi potensi reduksi emisi karbon diokisa hingga 288.449 ton CO2eq/tahun,” jelas Dony.

Vice President Corporate Communication, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, Wasteco merupakan salah satu bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina. Desa Energi Berdikari bertujuan memberikan akses Energi Baru Terbarukan (EBT) kepada masyarakat sebagai solusi atas tantangan kebutuhan energi masyarakat yang semakin meningkat.

Program ini telah berjalan di 47 desa dalam berbagai energi, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Micro Hydro, Gas Methan dan Biogas, Energi Biogas yang dikonversi dari limbah rumah tangga, dan listrik yang dihasilkan dari energi hybrid antara tenaga surya dan angin.

“Kami menggandeng berbagai elemen masyarakat, untuk bersama-sama mewujudkan energi bersih dan mempermudah akses energi. Diharapkan program ini dapat mendukung pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian berkelanjutan,”ujar Fadjar.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan Anak Perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. PHM bersama Anak Perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur, dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (Viozzy)