
Jakarta, MerdekaNews - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengaku mendapat banyak aduan mengenai konten pornografi di aplikasi berkirim pesan WhatsApp dan menilainya berbahaya bagi konsumen anak-anak dan remaja.
“YLKI juga mendesak manajemen WhatsApp untuk mengubah dan memperbaiki konten dimaksud,” kata Ketu Pengurus Harian YLKI. Tulus Abadi, dalam keterangan pers, Senin (6/11/2017).
Berdasarkan penelusuran, konten pornografi terdapat di bagian emoji aplikasi berbagi pesan tersebut, dalam kategor gambar bergerak GIF.
“YLKI mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghentikan konten pornografi tersebut di emoticon WhatsApp,” demikian pernyataan mereka.
Yayasan tersebut juga mengimbau apra orang tua untuk mewasapdai penggunaan ponsel pintar anak-anak mereka agar tidak terpapar konten tersebut.
Perwakilan Facebook Indonesia belum berkomentar mengenai temuan ini. (Kinanti Senja)
-
Bongkar Praktik Mafia Alkes Impor, YLKI Desak Pemerintah Turun Tangan dan Segera Lakukan Investigasi Pemerintah harus segera benahi dan dinvestigasi lebih jauh apakah memang benar ada mafia impor Alkes tersebut.
-
YLKI Sebut Pilot Mogok Saat Mudik Melanggar Undang-undang YLKI tegas menolak rencana mogok Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Pekerja Garuda (SEKARGA), terutama saat puncak mudik Lebaran.
-
YLKI: Rest Area Bisa Jadi Biang Macet Arus Mudik 2018 Menjelang mudik Lebaran 2018, tidak ada salahnya pemerintah memeriksa keandalan rest area di jalan tol. Jangan-jangan banyak rest area malah bikin masalah baru yakni kemacetan.
-
WhatsApp Segera Punya Stiker dan Fitur Bisnis Facebook dalam konferensi tahunan untuk pengembang, F8, mengumumkan WhatsApp segera memiliki kemampuan tambahan, termasuk stiker dan fitur khusus untuk bisnis.
-
Pungli Masih Marak, Penurunan Tarif Tol Hanya Akal-akalan Pungutan liar alias pungli masih marak di ranah transportasi. Jadi penurunan tarif tol untuk angkutan barang hanya akal-akalan saja.