merdekanews.co
Sabtu, 11 Maret 2023 - 14:59 WIB

AP II Dan Lebih Dari 50 Maskapai Gelar Pertemuan di Belitung, Kolaborasi Targetkan 73 Juta Penumpang Tahun Ini

Hadi Siswo - merdekanews.co
Angkasa Pura II, pengelola 20 bandara di Indonesia, dan lebih dari 50 maskapai menggelar pertemuan di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, pada 10-11 Maret 2023 untuk membahas kolaborasi dalam memperkuat tren pemulihan lalu lintas penerbangan nasional yang tertekan pandemi COVID-19. 

Jakarta, MERDEKANEWS -- PT Angkasa Pura II, pengelola 20 bandara di Indonesia, dan lebih dari 50 maskapai menggelar pertemuan di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, pada 10-11 Maret 2023 untuk membahas kolaborasi dalam memperkuat tren pemulihan lalu lintas penerbangan nasional yang tertekan pandemi COVID-19. 


Pertemuan AP II dengan puluhan maskapai itu dilakukan dalam acara Airlines Gathering 2023, yang dihadiri oleh perwakilan maskapai nasional dan maskapai asing. Turut hadir di dalam pertemuan itu antara lain President Director AP II Muhammad Awaluddin, Pj. Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, Director of Commercial & Service AP II M. Rizal Pahlevi, Ketua Board of Airline Representatives Indonesia (Barindo) Susie Charma dan Kepala Airline Operators Committee (AOC) Christoffer Selvano Hukom. 


Di dalam sambutan pembuka, President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pertemuan AP II dengan sekitar 50 maskapai secara langsung ini merupakan yang pertama kali digelar sejak pandemi.


“Airlines Gathering 2023 adalah yang pertama sejak pandemi. Pertemuan tahun ini menandakan semangat yang sama antara operator bandara dan operator penerbangan untuk bangkit dan mengakselerasi pemulihan lalu lintas penerbangan,” ujar Muhammad Awaluddin. 


Muhammad Awaluddin mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 adalah suatu periode yang dampaknya sangat buruk bagi industri penerbangan dan pariwisata. 


“April 2020 adalah titik nadir terbawah, di mana lalu lintas penerbangan di bandara-bandara AP II saat itu hanya sekitar 10% dari kondisi normal sebeluma adanya pandemi. Pada 2020 - 2021, jumah penumpang di bandara AP II hanya berkisar 32-35 juta penumpang.”


“Kemudian, pada 2022 dengan momentum kondisi pandemi lebih terkendali, AP II bersama maskapai berkolaborasi, berjuang bersama untuk kembali memperkuat konektivitas penerbangan dan hasilnya jumlah penumpang di 20 bandara AP II mencapai 62 juta penumpang atau sekitar 70% recovery rate (tingkat pemulihan) dari kondisi 2019 sebelum adanya pandemi. Hasil ini tidak datang dengan mudah, tetapi berkat perjuangan AP II dan maskapai serta didukung pemerintah,” ujar Muhammad Awaluddin. 


Pada tahun ini, AP II mengajak maskapai untuk lebih mengakselerasi pemulihan penerbangan. Dan, forum yang digelar di Belitung ini merupakan satu upaya dalam memperkuat kolaborasi dan sinergi. 


Kepada perwakilan puluhan maskapai, Muhammad Awaluddin menuturkan bahwa adaptasi mutlak dilakukan oleh stakeholder penerbangan karena kondisi sebelum dan sesudah pandemi sangat berbeda. 


“Kolaborasi antara bandara dan maskapai harus didasari pada 3 aspek, yakni Adaptasi Terharap Perubahan (Adapting to Changes), Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership) dan Efisiensi Operasional (Operational Efficiency).”


Muhammad Awaluddin menjelaskan dalam aspek Adapting to Changes, AP II dan maskapai dapat berkolaborasi dalam infrastruktur, fasilitas/teknologi dan SDM. Sementara terkait Cost Leadership, AP II dan maskapai harus bersinergi, berintegrasi dan berbagi sehingga dapat memberikan nilai tambah operasional dan pelayanan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan cost. 


Sementara itu dalam aspek Operational Efficiency, AP II dan maskapai berkolaborasi dalam pemanfaatan slot management, meningkatkan rute penerbangan dan meningkatkan frekwensi penerbangan. 


“Di dalam forum Airlines Gathering ini, AP II dan maskapai Membahas adanya permintaan dan bagaimana memenuhinya, ada prinsip demand dan supply. Masing-masing pihak akan menyampaikan informasi yang dimiliki untuk kemudian mendapatkan value dalam pelayanan dan operasional,” ujar Muhammad Awaluddin. 


Muhammad Awaluddin menuturkan melalui kolaborasi yang erat dengan maskapai, bandara-bandara AP II optimistis dapat melayani sebanyak 73 juta penumpang pada 2023 atau meningkat sekitar 18% dibandingkan dengan 2022 sebanyak 62 juta penumpang.


“Pada tahun ini 20 bandara AP II ditargetkanmelayani 73 juta penumpang atau merefleksikan rasio pemulihan sebesar 81%. Kami optimistis ini tercapai sejalan dengan hubungan yang erat AP II dengan maskapai dengan semangat sama yakni memperkuat konektivitas penerbangan nasional,” jelas Muhammad Awaluddin. 


Sejumlah maskapai sudah menyampaikan kepada AP II untuk menambah armada pesawat pada tahun ini. Beberapa maskapai juga telah menyampaikan membuka rute penerbangan di bandara AP II, antara lain maskapai asal India dan China. 


Di tempat sama, Pj. Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengatakan Pemprov Bangka Belitung mendukung penuh peningkatan lalu lintas penerbangan di Bangka dan Belitung. 

“Diharapkan kita semua dapat menemukan formula yang baik untuk meningkatkan lalu lintas penerbangan di Bangka dan Belitung,” ujar Pj. Gubernur Bangka Belitung. 


Director of Commercial and Services AP II M. Rizal Pahlevi mengatakan forum Airlines Gathering 2023 pada 10-11 Maret 2023 merupakan bagian dari rangkaian dari pembahasan yang sudah digelar sebelum-sebelumnya antara AP II dan maskapai. 

(Hadi Siswo)