
MERDEKANEWS -Mantan Ketua Umum Laskar Jokowi, Mochtar Mohamad mengingatkan, syarat untuk dapat mencalonkan presiden (presidential threshold) adalah 115 kursi di DPR.
Saat ini, hanya PDI Perjuangan yang memiliki syarat yang lebih dari cukup untuk mencalonkan sendiri, yakni 128 kursi DPR. Hal ini berarti, akan muncul beberapa poros koalisi lain di Pilpres 2024.
Pertama, Poros Teuku Umar, yakni Megawati Soekarnoputri. Karena PDI Perjuangan memiliki 128 kursi DPR dan bisa mencalonkan pasangan Presiden dan Wakil Presiden sendri, tanpa koalisi. Partai yang mungkin bergabung dengan PDI Perjua gan adalah partai-partai koalisi pemerintahan Jokowi, yang tidak mencalonkan kadernya pada Pilpres nanti.
“Capres yang mungkin muncul dalam poros ini adalah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani,” ujar Mochtar Sabtu (20/11).
Kedua, Poros Hambalang, yaitu Prabowo Subianto. Partai Gerindra memiliki 78 Kursi DPR, yang belum cukup mendapatkan tiket Pilpres 2024. Gerindra butuh rekan koalisi untuk melengkapi tiket pilpres ini.
“Bisa saja rekan koalisi itu jatuh pada Partai Golkar, yang memilik 85 kursi di DPR. Sedangkan calon yang mungkin akan muncul adalah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan Airlangga Hartarto,” terangnya.
Ketiga, Poros Cikeas, SBY. Partai Demokrat dangan 54 kursi DPR belum cukup untuk mendapatkan tiket Pilpres. Besar kemungkinan akan menarik partai oposisi lainnya, yakni PKS dengan 50 kursi DPR. Itu pun juga masih belum memenuhi syarat. Sehingga setidaknya membutuhkan satu partai lagi untuk bergabung agar cukup mendapatkan tiket pilpres.
“Besar kemungkinan, Nasdem bisa saja tertarik bergabung dengan poros Cikeas ini. Nama-nama yang muncul dari poros ini bisa jadi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Salim Assegaf, Ahmad Syaikhu dan Anies Baswedan,” bebernya.
Politisi senior PDIP ini menambahkan, partai yang tersisa dan belum terpolarisasi dalam tiga poros ini adalah PKB dengan 58 kursi DPR, PAN dengan 48 kursi DPR dan PPP dengan 19 kursi DPR.
Ketiga partai ini besar kemungkinan akan melihat tren kandidat di tiga poros tersebut. Akan tetapi, bisa saja tercipta poros keempat, karena partai–partai akan memaksakan kadernya untuk nyapres.
Partai-partai tersebut akan berebut dampak ekor jas dari partai yang memilki kader dalam pemilihan presiden, yang mana akan berpengaruh terhadap perolehan suara partai tersebut di legislatif,” pungkasnya.
(Muh)
-
LGP : Dukungan Ganjar Presiden Makin Kuat Di 2024 Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad mengatakan, gelombang air sungai di bawah Istana Batu Tulis Bogor, seakan menyaksikan dan mendorong gelombang dukungan untuk capres Ganjar semakin kuat.
-
Ramadan, PDIP Bagikan Ratusan Takjil Kepada Pengguna Jalan Di Pondok Gede Puluhan kader PDI Perjuangan Pondok Gede Bekasi turun ke jalan membagikan langsung paket takjil berbuka puasa kepada pengguna jalan. Pembagian ratusan takjil dilakukan di Jalan Raya Jatimakmur Pondok Gede Bekasi.
-
Relawan Ganjar Puan Waswas Terjadi Turbulensi Politik Di Kabinet Jokowi Kabinet Indonesia Maju (kim) saat ini sedang diuji. Krisis ekonomi dan politik semakin ruwet.
-
Laskar Ganjar Puan Prediksi NasDem & Demokrat Jadi Penonton di Pilpres 2024 Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad menilai langkah Partai NasDem yang telah mendeklarasikan calon presiden (capres) tahun 2024 penuh dengan resiko.
-
Harga Sembako Tinggi, Laskar Ganjar Puan Sebut Reshuffle Kabinet Jadi Prioritas Lembaga survei Charta Politika merilis, sebanyak 68,5 persen publik menghendaki reshuffle Kabinet Indonesia Maju jilid 3. Data tersebut dirilis pada Senin(25/4).