
Jakarta, MERDEKANEWS - Ocehan uang mahar di Pilkada Jatim membuat Alumni 212 gusar. Mereka tidak ingin dibenturkan dengan Gerindra dan Prabowo Subianto.
Kelompok peserta Aksi 2 Desember 2016 atau Alumni 212 menyayangkan pernyataan La Nyalla Mahmud Matalitti yang menyinggung Alumni 212 terkait dengan kegagalannya diusung Partai Gerindra sebagai calon Gubernur Jawa Timur. Salah satu deklarator presidium 212, Ansufri Idrus Sambo, mengatakan batalnya La Nyalla menjadi calon gubernur merupakan urusan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Alumni 212.
"Kami anggap itu sebagai urusan pribadi beliau dengan Gerindra atau Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra), tidak ada kaitan dengan 212 meskipun beliau alumni," kata Sambo dalam konferensi pers di Kemang, Jakarta, Sabtu, 13 Januari 2018.
La Nyalla batal menjadi calon Gubernur Jawa Timur dari Partai Gerindra lantaran tidak berhasil mendapatkan dukungan dari partai lain. Belakangan, ia curhat kepada Alumni 212 bahwa ia juga dimintai uang Rp 40 miliar oleh Prabowo jika ingin diusung di Jawa Timur. Dalam konferensi persnya di Tebet beberapa hari lalu, hadir salah satu tokoh Alumni 212, yaitu Muhammad Al Khaththath alias Gatot Saptono.
Sambo berujar pihaknya menghargai jika La Nyalla ingin maju dalam Pilgub Jawa Timur. Namun ketika batal, ia berharap La Nyalla tidak menyeret-nyeret Alumni 212 perihal konfliknya dengan Prabowo.
"Kami tidak ingin Alumni 212 dipakai apalagi sampai dibenturkan dengan partai yang selama ini selalu bersama kami mendukung 212, yakni PKS, Gerindra, dan PAN," ucapnya.
Sambo menuturkan jika La Nyalla keberatan dengan mahar Rp 40 miliar, jumlah itu sejatinya terbilang kecil untuk kompetisi pemilihan gubernur. Menurut dia, jika ingin menjadi bupati atau wali kota, ongkosnya saja bisa lebih dari itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membantah pernyataan La Nyalla itu. Menurut Riza, justru Partai Gerindra yang mencari uang untuk para pasangan calon yang diusung. "Enggak ada itu. Kami sudah paham aturan, enggak ada mahar-mahar," katanya. (Ira Saqila)
-
Antara DPD RI dan Mosi Integral Natsir Antara DPD RI dan Mosi Integral Natsir
-
Panen dan Serap Gabah di Gresik, Mentan Amran: Petani Bahagia, Terima Kasih Presiden Prabowo petani menyampaikan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto atas dukungan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan petani
-
KLB Partai Gerindra Dorong Prabowo Subianto Kembali Maju di Pilpres 2029 Prabowo mengaku heran bahwa dalam KLB telah diputuskan bahwa dirinya akan maju lagi dalam kontestasi pilres
-
LaNyalla: Ekonomi Kerakyatan Bukan Sebatas Usaha Mikro dan PKL LaNyalla: Ekonomi Kerakyatan Bukan Sebatas Usaha Mikro dan PKL
-
Proses Pengecer Jadi Sub-Pangkalan Tidak Dipungut Biaya Alias Gratis! "Proses pengecer menjadi sub pangkalan tidak dikenakan biaya apapun,"