merdekanews.co
Jumat, 21 Mei 2021 - 17:18 WIB

Bazis DKI Bangun 42 Rumah Rusak Berat Di Kampung Melayu

Muh - merdekanews.co

MERDEKANEWS -Sebanyak 42 rumah dalam kondisi rusak berat dan tidak layak huni di wilayah Kampung Melayu, Jakarta Timur, saat ini telah dibangun melalui Program Bedah Rumah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Badan Amil, Zakat, Infak, dan Sedekah (Bazis) DKI Jakarta. 

Ada 18 rumah dibedah dan 24 rumah dilakukan bedah tampak muka (fasad). Program bedah rumah ini merupakan program tahunan Baznas BAZIS DKI dan terdapat ratusan rumah dibedah setiap tahunnya.

Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas DKI, Suharto Amjad menjelaskan, program bedah rumah ini menggunakan konsep bedah kawasan. 

Diharapkan masyarakat dapat memperoleh rumah dan kawasan yang lebih layak huni, yaitu kampung yang sehat, kampung berdaya, kampung beriman, dan kampung tanggap bencana.   

Dijelaskan, konsep rumah dibangun dengan bentuk kampung vertikal. Desain dan model rumah juga dibangun berbentuk rumah panggung dan difasilitasi dengan jalur evakuasi (evacuation route) untuk kesiapan merespons bencana seperti banjir atau bencana lainnya. 

Dengan konsep ini, kawasan tersebut diharapkan lebih tangguh terhadap bencana.

Suharto juga menjelaskan, bahwa penataan kampung tangguh bencana menggunakan konsep dasar Kampung Regeneration. Penataan tersebut dimulai dari identifikasi kerawanan dan cara untuk meminimalisirnya.

"Penataan kampung ini menggunakan konsep dasar Kampung Regeneration, di mana kita mulai mengidentifikasi apa kerawanan atau kerentanan kampung yang bisa kita minimalisasi. Sedangkan potensi masyarakat di kampung tersebut difasilitasi melalui ruang-ruang pengembangan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Program bedah kawasan ini, lanjutnya, merupakan respons atas problem masyarakat DKI yang ingin menghadirkan kampung yang memiliki ruang sosial, ruang ekonomi, dan tangguh terhadap bencana.

"Melalui inovasi program bedah rumah Baznas (Bazis) DKI ini, diharapkan pembangunan tersebut memiliki nilai manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya

Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI, A Sholih menambahkan, program bedah kawasan merupakan inovasi dari program bedah rumah. Melalui bedah kawasan, manfaat yang dirasakan tidak lagi hanya didapat satu orang, tetapi bisa menyebar menjadi satu kawasan.

"Masyarakat dalam kawasan dapat menikmati ruang terbuka hijau, terbangun interaksi sosial, terdapat fasilitas umum, ruang belajar bersama dan manfaat lainnya,” jelas Sholih.

Program bedah kawasan ini merupakan kolaborasi antara Baznas Bazis DKI dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Karya Bakti TNI. 

Program ini merupakan optimalisasi penyaluran dana ZIS Baznas BAZIS DKI kepada para mustahik. Penyaluran ke mustahiq, penentuannya dilakukan melalui prosedur dan asesmen serta pelibatan para stakeholder.

Mengenai konsep rumah yang dibangun, kata A Sholih, sudah dimusyawarahkan bersama warga penerima manfaat. Warga menginginkan rumah yang dibangun bisa mengurangi risiko banjir.

Sementara Ahmad Aminuddin, mantan Koordinator Wilayah Baznas Bazis Jakarta Timur menambahkan, di Jakarta Timur terdapat kuota bedah rumah setiap tahunnya. Model bedah kawasan juga pernah dilakukan di tahun 2019 di wilayah Kramat Jati. 

Di kawasan itu, ada tujuh rumah yang roboh akibat banjir, sehingga melalui program ini dibangunkan rumah.

"Hanya saja bentuk dan konsepnya memang berbeda dengan di Kampung Melayu (rumah tangguh bencana),” kata Ahmad Aminuddin. (Muh)