Bogor, MERDEKANEWS -- Presiden Jokowi menerima telepon dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Minggu sore, 2 Agustus 2020, sekitar pukul 16.00 WIB di Istana Kepresidenan Bogor.
Di awal pembicaraanya, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat Iduladha.
“Selamat Iduladha kepada Yang Mulia Presiden Erdogan dan Ibu Emine dan seluruh rakyat Turki. Saya doakan Yang Mulia selalu dalam keadaan sehat,” ucap Presiden Jokowi.
Presiden Erdogan juga menyampaikan hal yang sama, mengucapkan selamat Iduladha kepada Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta seluruh rakyat Indonesia.
Dalam percakapan tersebut, Presiden Jokowi menyambut baik adanya peningkatan kerja sama kedua negara, termasuk adanya kemungkinan kerja sama dalam penanganan Covid-19.
“Saya memahami, Turki berada dalam tahap lanjut untuk pengembangan vaksin. Saya senang mendengar kedua Menteri Riset dan Teknologi kita telah membahas kemungkinan kerja sama dalam hal ini,” ucap Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi berharap jika nantinya dalam kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia, berbagai kerja sama bilateral konkret yang tengah dibahas para menteri dari kedua negara dapat direalisasikan.
“Saya harap dalam kunjungan Yang Mulia ke Indonesia, kita dapat meluncurkan proyek-proyek konkret tersebut,” kata Presiden Jokowi.
-
Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi, MK Diyakini Tidak Berani Diskualifikasi Gibran MK tidak akan berani mengabulkan permohonan kubu Anies dan Ganjar yang meminta diskualifikasi Gibran Rakabuming Raka
-
Prabowo Bicara Soal Kejamnya Tudingan Kecurangan Pilpres, Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK tudingan kecurangan dalam pilpres yang kini bergulir di MK merupakan tuduhan yang kejam
-
Jokowi, Prabowo dan Gibran Garansi Kemenangan Tanpa Curang, TKN Yakin MK Tolak Gugatan PHPU Dia percaya bahwa kehadiran Jokowi, Prabowo, dan Gibran sudah cukup kuat sebagai kunci kemenangan, tanpa perlu melakukan kecurangan
-
Menhan Prabowo Terima Telepon dari Presiden Korea Selatan, Ini yang Dibahas Indonesia dan Korea Selatan telah membentuk special strategic partnership, tentunya peningkatan kemitraan ini perlu diterjemahkan menjadi kerja sama nyata dan akan terus memperkuat kemitraan Indonesia dengan Korea Selatan
-
Sri Mulyani Bahas Kelanjutan Kerja Sama Uji Coba Pemensiunan Dini PLTB dengan Presiden ADB Kerja sama ini menjadi bukti bahwa transisi energi tidak bisa dilakukan oleh suatu negara secara sendiri. Keterlibatan peranan Multilateral Development Bank (MDB) dan sektor swasta sangat diperlukan