Jakarta, MERDEKANEWS -- Pakar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Unair Herlambang Wiratraman mengatakan, sejak pemerintahan Joko Widodo atau sejak 2015 kurun lima tahun terakhir eskalasi tekanan kekuasaan semakin meningkat. Salah satu terhadap kekebasan akademik.
''Sejak itu menguat proses tekanannya. belakangan terlihat kekerasan itu menyasar ke banyak pihak,'' ujar Herlambang dalam diskusi Center for Media and Democracy, LP3ES dengan tajuk “Kebebasan Akademik dan Demokrasi”.
Terkait diskusi ilmiah yang hendak digelar kelompok studi mahasiswa Constitutional Law Society Fakultas Hukum UGM dan UII dengan topik "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan" sedianya digelar secara daring pada 29 Mei 2020, namun akhirnya dibatalkan oleh panitia karena mendapat teror dan intimidasi.
''Apa yang terjadi di UGM dan narasumbernya dari UII, yang berupa tekanan itu bukan hal baru. Akademisi di berbagai kampus dari Aceh sampai Papua ada yang diancam bunuh, dituntut miliaran, ancaman pemutusan riset, nggak dikasih posisi, dipecat, hingga peneliti mengalami intimidasi terkait dengan kurva dari para epidemolog,'' jelasnya.
Padahal, impeacment adalah topik yang reguler dalam diskusi Hukum Tata Negara di kampus, jadi tudingan soal makar ini berlebihan. Menarik adalah cara UGM dan UII merespons teror dengan melindungi dosen dan kebebasan akademik.
''Selama ini, perlindungan hukum sangat minim diberikan oleh negara maupun manajemen kampus terhadap korban kekerasan akademik. Maka saya gembira UII dan dekan FH UGM membela civitas akademikanya,'' pungkasnya.
-
LP3ES: Terpilih Secara Demokratis, Politisi Sipil Justru Rusak Demokrasi Ada yang menarik dari temuan LP3ESĀ soal politisi sipil. Ternyata, demokrasi justru dirusak oleh politisi sipil yang terpilih secara demokratis dalam ajang pemilu.
-
LP3ES: Perlu Kerjasama Hulu Hilir DAS Atasi Banjir Jakarta Pendekatan dan Strategi pengendalian banjir Jakarta masih didominasi dengan penanganan secara Struktural, Skala Mikro, Reaktif, dan Simptomatic.
-
Melawan Oligarki yang Membajak Demokrasi Kita Hari ini: Tugas Kesejarahan LP3ES Ada orasi menarik dari intelektual Fachry Ali dalam Refleksi HUT ke-49 LP3ES. Ia memulai orasinya dengan satu pertanyaan: siapakah tokoh-tokoh yang menghidupi, atau konstituen, LP3ES?
-
Gus Dur, Ismid Hadad dan LP3ES Sudah banyak saya mendengar kisah bahwa mantan Presiden Abdurrahman Wahid pernah aktif di LP3ES. Kisah ini banyak saya dengar dari para senior seperti Profesor Didik J. Rachbini dan Bang Fachry Ali.
-
Sekolah Demokrasi LP3ES Sebarkan Semangat Demokrasi ke Penjuru Daerah Indonesia Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) terus menebarkan spirit demokrasi di Indonesia dengan menyelenggarakan Sekolah Demokrasi (Sekdem) yang kedua kalinya.