merdekanews.co
Minggu, 31 Mei 2020 - 20:25 WIB

Ditjen Hubdat Fokuskan Koordinasi Pengawasan Potensi Arus Balik

Gaoza - merdekanews.co

Banyumas, MERDEKANEWS -- Pada Minggu (31/5), Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi didampingi Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani melakukan koordinasi dengan Bupati Banyumas, Achmad Husein di Kantor Bupati Banyumas beserta Forkopimda Banyumas. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk fokus pada antisipasi lonjakan arus balik. 

Dalam koordinasi tersebut Dirjen Budi juga menyampaikan ucapan terima kasih dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi kepada segenap Pemerintah Daerah yang telah membantu untuk menghambat perjalanan warga hingga ke Jakarta. 

“Saya kemarin mulai keliling dari Cirebon hingga Semarang untuk melakukan pemantauan jumlah kendaraan ke arah Jakarta. Jadi yang disampaikan Pak Menteri untuk Forkompimda yang bertugas untuk lebih tegas dan memperketat penyekatannya di daerah masing-masing terutama hari ini dan besok. Beliau juga menyampaikan apresiasi untuk penyekatan Lebaran yang demikian besar kontribusinya dalam kondisi yang susah seperti saat ini,” kata Dirjen Budi.

Dari hasil pantauannya tersebut disebutkan bahwa arah Semarang menuju Jakarta cukup landai dan tidak terjadi keramaian lalu lintas. “Yang saya lihat jumlah mobil itu sedikit sekali yang berhasil masuk ke tol. Jadi memang oleh Kepolisian, TNI, Perhubungan, dan Satpol PP harus benar-benar melakukan penyekatan. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih banyak pada pihak-pihak di Banyumas maupun daerah lainnya,” tambah Dirjen Budi.

Selain itu menurut Dirjen Budi, kunjungannya ke Banyumas dikarenakan daerah tersebut juga merupakan salah satu konsentrasi tujuan pemudik saat libur Idul Fitri. “Ada juga perhatian ke Banyumas dan Purbalingga, karena kalau di sini tidak disekat maka di Pejagan nanti akan membludak jumlahnya. Kalau di Pejagan jebol maka penjagaan terakhir di Tol Jakarta-Cikampek KM 47 yang berbatasan langsung dengan Jakarta akan keteteran. Di KM 47 jumlah personil yang bertugas memang banyak tapi tidak ada artinya kalau terjadi antrian 2-3 km,” jelas Dirjen Budi.

Selain itu salah satu alasan untuk mengamankan kondisi Jakarta dari pemudik yang akan balik yakni karena Jakarta dipandang sebagai kota pusat bisnis dan ekonomi. “Kondisi Jakarta beberapa hari ini sudah membaik jadi semoga tidak ada lonjakan jumlah pasieon positif Covid-19 lagi sehingga kita harus mencegah kedatangan warga dari luar kota. Sehingga perlu bantuan untuk mengamankannya dari Gubernur maupun Bupati lainnya. Saya mengapresiasi tinggi terhadap daerah-daerah yang telah bersama-sama mencegah penularan Covid-19 dengan sungguh-sungguh. Saya mohon juga untuk Bapak Kapolres agar hari ini dan besok ada pengamanan yang lebih masif dan ketat lagi,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Budi juga sempat membahas mengenai peraturan yang sedang digarapnya mengenai _New Normal_ yang akan diterapkan untuk lingkup transportasi darat. “Saya juga sedang membuat konsep “kenormalan yang baru” atau _new normal_ untuk ranah Ditjen Hubdat. Sepertinya sebagian besar akan kembali ke Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020. Akan ada pembatasan kapasitas penumpang, juga nanti akan dibahas mengenai ojek _online_, namun untuk saat ini saya belum memutuskan lebih jauh lagi,” pungkas Dirjen Budi.  (Gaoza)