Jakarta, MERDEKANEWS -- Agenda-agenda strategis di bidang-bidang mendasar dan berdampak besar bagi kehidupan rakyat harus terus berjalan. Seperti misalnya agenda di bidang pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, hingga kesehatan tidak boleh dilupakan begitu saja meski saat ini pemerintah tengah fokus menangani pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas mengenai evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pemulihan ekonomi nasional dampak Covid-19. Rapat tersebut digelar melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 29 Mei 2020.
“Walaupun saat ini kita tengah menghadapi pandemi tapi agenda-agenda strategis yang sangat penting bagi bangsa dan negara kita yang menjadi prioritas bagi kepentingan nasional tidak boleh berhenti dan tetap harus kita lanjutkan,” ujarnya.
Dalam bidang kesehatan, misalnya, pemerintah masih memiliki agenda besar untuk menurunkan tingkat stunting, pemberantasan sejumlah penyakit endemik, juga edukasi mengenai penerapan gaya hidup sehat yang harus tetap dilaksanakan.
“Ini artinya kita harus fokus menangani dan mengendalikan Covid tapi agenda-agenda strategis yang berdampak besar bagi kehidupan rakyat juga tidak boleh dilupakan,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk memprioritaskan percepatan sejumlah PSN yang berdampak langsung bagi pemulihan ekonomi nasional dan penguatan ekonomi rakyat. Presiden mencatat beberapa PSN yang sangat penting dalam hal itu, misalnya program sertifikasi tanah untuk rakyat, legalisasi lahan transmigrasi, reforma agraria, perhutanan sosial, hingga peremajaan perkebunan rakyat.
“Saya ingin memastikan bahwa program-program prioritas ini tetap berjalan, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat,” tutur Presiden.
Sementara itu, Presiden juga menyampaikan evaluasi mengenai masih ditemukannya banyak hambatan dalam PSN yang utamanya mengenai urusan pembebasan lahan. Terhadap kendala tersebut Presiden Joko Widodo menegaskan kepada jajarannya untuk dapat menyelesaikan hal tersebut dengan segera.
Adapun mengenai usulan beberapa PSN baru yang sebanyak 245 proyek strategis, Kepala Negara meminta jajarannya untuk mengkaji secara rinci mengenai prioritas dari proyek-proyek usulan tersebut. Selanjutnya, dari hasil kajian yang ada, ditentukan mana saja yang memang dapat didahulukan dan diprioritaskan.
“Saya minta untuk betul-betul dilihat di lapangan, dihitung, dan dikalkulasi secara rinci mana yang direkomendasi dan mana yang tidak direkomendasi. Prioritaskan benar-benar proyek yang memiliki daya ungkit besar terhadap pemulihan ekonomi pasca pandemi,” tandasnya.
-
Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi, MK Diyakini Tidak Berani Diskualifikasi Gibran MK tidak akan berani mengabulkan permohonan kubu Anies dan Ganjar yang meminta diskualifikasi Gibran Rakabuming Raka
-
Prabowo Bicara Soal Kejamnya Tudingan Kecurangan Pilpres, Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK tudingan kecurangan dalam pilpres yang kini bergulir di MK merupakan tuduhan yang kejam
-
Jokowi, Prabowo dan Gibran Garansi Kemenangan Tanpa Curang, TKN Yakin MK Tolak Gugatan PHPU Dia percaya bahwa kehadiran Jokowi, Prabowo, dan Gibran sudah cukup kuat sebagai kunci kemenangan, tanpa perlu melakukan kecurangan
-
Menhan Prabowo Terima Telepon dari Presiden Korea Selatan, Ini yang Dibahas Indonesia dan Korea Selatan telah membentuk special strategic partnership, tentunya peningkatan kemitraan ini perlu diterjemahkan menjadi kerja sama nyata dan akan terus memperkuat kemitraan Indonesia dengan Korea Selatan
-
Sri Mulyani Bahas Kelanjutan Kerja Sama Uji Coba Pemensiunan Dini PLTB dengan Presiden ADB Kerja sama ini menjadi bukti bahwa transisi energi tidak bisa dilakukan oleh suatu negara secara sendiri. Keterlibatan peranan Multilateral Development Bank (MDB) dan sektor swasta sangat diperlukan