Jakarta, MERDEKANEWS – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah menginstruksikan kepada para Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Tipe A di seluruh Indonesia terkait pencegahan penularan virus Covid-19. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengimbau para petugas yang melayani di terminal untuk menjaga diri dengan memperhatikan kesehatan dan kebersihan. Ia juga meminta agar pelayanan di sektor transportasi darat tetap berjalan normal dengan memperhatikan beberapa hal untuk mencegah merebaknya virus Covid-19.
“Selain menjaga kebersihan terminal, saya minta para petugas pelayanan juga mengenakan masker untuk meminimalisir penularan virus Covid-19. Kita harus sadari bahwa petugas-petugas kita akan berjumpa dengan masyarakat banyak, mereka juga adalah garda terdepan pelayanan kita,” jelas Dirjen Budi pada Jumat (20/3).
Dirjen Budi menyatakan bahwa para Korsatpel Terminal Tipe A juga akan diminta untuk mengedukasi para penumpang dan pengemudi mengenai cara mengurangi resiko terpapar virus Covid-19.
Dirjen Budi menyampaikan beberapa poin lainnya kepada para Korsatpel Terminal Tipe A yaitu:
1 . Bagi anggota yang bertugas harus mengenakan masker;
2. Pengemudi bus yang rawan terkena dan rawan penularan diminta mengenakan masker;
3. Mengarahkan ajak semua orang di terminal untuk menggunakan masker dan menjaga jarak setidaknya 1 meter _(social distancing)_;
4. Menjaga kebersihan terminal dengan menyemprot disinfektan secara berkala pada semua peralatan yang ada di terminal;
5. Mengarahkan pengemudi maupun operator bus untuk membersihkan dan menyemprot bus dengan disinfektan secara berkala;
6. Menyiapkan _hand sanitizer_ di pintu-pintu masuk agar dapat digunakan masyarakat yang akan masuk terminal;
7. Memasang spanduk di lokasi strategis yang berisi imbauan untuk menjaga kebersihan dan mengurangi kontak langsung;
8. Ramp cek bus dalam rangka antisipasi Angkutan Lebaran mulai dilaksanakan.
Dalam kesempatan yang sama juga Dirjen Budi menjelaskan bahwa pencegahan Covid-19 ini merupakan tanggung jawab bersama dan harus bersinergi baik antara petugas dan masyarakat.
“Saya juga meminta pada pelayanan angkutan umum tetap berjalan normal dengan memperhatikan _social distancing_. Sekali lagi ditekankan bahwa di dalam angkutan umum, kondisi penumpang tidak harus penuh, 50% terisi maka kendaraan sudah bisa berjalan,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyatakan jika sejauh ini pemerintah belum menetapkan kebijaka _lockdown_ melainkan dengan _social distancing_ dan menghindari kontak langsung. Ia juga menilai layanan transportasi umum harus tetap normal, dan memperkecil jarak waktu kedatangan antar bus. (Gaoza)
-
Dirjen PHU Kemenag Tegaskan Berangkat Haji Hanya Menggunakan Visa Haji, Bukan yang Lain! Penegasan ini disampaikan Hilman Latief menyusul banyaknya info yang menawarkan haji tanpa antre dengan berbagai jenis visa di media sosial
-
Bandara Soetta Capai Posisi Terbaik Sepanjang Sejarah di Daftar 100 Bandara Terbaik Dunia Pencapaian ini sekaligus memenuhi target AP II, yang sebelumnya mencanangkan Bandara Soekarno-Hatta bisa menembus 30 besar peringkat terbaik dunia.
-
Jelang Arus Mudik, Dirjen Hubla Tinjau Kesiapan Transportasi Laut di Pelabuhan Kalianget Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 8 April 2024 dengan perkiraan 26,6 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik. Sedangkan arus balik diperkirakan pada 14 April 2024 dengan 41 juta pergerakan masyarakat kembali dari kampung halaman
-
Dirjen Bimas Buddha: KUA untuk Semua Agama Permudah Umat Akses Layanan Pemerintah Kami menyambut baik dan mendukung rencana Bapak Menteri Agama terkait pelayanan administrasi keagamaan melalui KUA
-
Haji 2024: Setelah Soekarno Hatta, Bandara Juanda dan Adi Sumarmo Siap Terapkan Fast Track Tiga bandara tersebut siap digunakan untuk Macca Road