Budapest, MERDEKANEWS – Di sela pertemuan The Fifth Asia-Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM 5) yang diselenggarakan di Budapest, Hungaria pada tanggal 9-11 Desember, dilakukan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Korea.
Kementerian Perhubungan dan _Ministry of Land, Infrastructure and Transport of the Republic of Korea_ telah memiliki _Memorandum of Understanding_ (MOU) dalam sektor Transportasi yang telah ditandatangani pada bulan November 2017. Kementerian Perhubungan, yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, menyampaikan bahwa _High Level Bilateral Meeting_ antara Indonesia-Korea belum dapat dilaksanakan tahun ini di Indonesia dikarenakan belum adanya kesesuaian jadwal antara kedua negara.
“Meski pertemuan tingkat tinggi antara kedua negara belum dapat terselenggara tahun ini namun tadi saya sampaikan kalau Indonesia bersedia menjadi tuan rumah pertemuan tersebut pada tahun 2020 mendatang. Indonesia mengundang Korea untuk mengembangkan kerja sama terkait pembangunan infrastuktur perkeretaapian dan Intelligent Transport System (ITS),” jelas Dirjen Budi.
Sebagai informasi, bahwa Indonesia telah memiliki aturan terkait ITS dan telah diterapkan pada Area Traffic Control System (ATCS).
Menanggapi hal tersebut, pihak Korea menyampaikan bahwa akan membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ITS di Indonesia dan tertarik untuk berpartisipasi pada proyek-proyek perkeretaapian termasuk LRT.
“Sementara mengenai pemberian _grant_ dari pihak Korea yaitu untuk perbaikan terminal bus di Indonesia dan sistem manajemen bus, pihak Korea menyampaikan bahwa pemberian _grant_ akan dimulai pada tahun 2020. Untuk itu saya mewakili Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih, juga meminta kepada pihak Korea untuk menyampaikan pemberitahuan resmi terkait dengan rencana dimulainya pemberian _grant_ tersebut,” jelas Dirjen Budi.
Selain itu dari sektor transportasi udara, mengenai kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, pihak Korea ingin melakukan pembahasan lebih lanjut terkait _Open Skies Agreement_.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan permohonan dukungan untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota dewan International Civil Aviation Organization (ICAO) pada periode 2022-2025. (Deka)
-
Dirjen PHU Kemenag Tegaskan Berangkat Haji Hanya Menggunakan Visa Haji, Bukan yang Lain! Penegasan ini disampaikan Hilman Latief menyusul banyaknya info yang menawarkan haji tanpa antre dengan berbagai jenis visa di media sosial
-
Bandara Soetta Capai Posisi Terbaik Sepanjang Sejarah di Daftar 100 Bandara Terbaik Dunia Pencapaian ini sekaligus memenuhi target AP II, yang sebelumnya mencanangkan Bandara Soekarno-Hatta bisa menembus 30 besar peringkat terbaik dunia.
-
Jelang Arus Mudik, Dirjen Hubla Tinjau Kesiapan Transportasi Laut di Pelabuhan Kalianget Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 8 April 2024 dengan perkiraan 26,6 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik. Sedangkan arus balik diperkirakan pada 14 April 2024 dengan 41 juta pergerakan masyarakat kembali dari kampung halaman
-
Dirjen Bimas Buddha: KUA untuk Semua Agama Permudah Umat Akses Layanan Pemerintah Kami menyambut baik dan mendukung rencana Bapak Menteri Agama terkait pelayanan administrasi keagamaan melalui KUA
-
Haji 2024: Setelah Soekarno Hatta, Bandara Juanda dan Adi Sumarmo Siap Terapkan Fast Track Tiga bandara tersebut siap digunakan untuk Macca Road