merdekanews.co
Rabu, 09 Oktober 2019 - 13:55 WIB

Oleh: Joko Intarto

AMAN KUBA

*** - merdekanews.co

——-
Takengon adalah kopi. Kopi adalah Gayo. Saya menikmati kopi dan humornya.
——-
 
Takengon dan kopi Gayo terlalu identik. Kawasan dataran tinggi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah itu memang terkenal sebagai pusat kopi terenak sejagat raya. Starbucks pun membeli kopi dari sini.

Dalam urusan bisnis kopi di Takengon inilah muncul pemain hebat: Fa Aman Kuba. Dalam bahasa lokal, “aman” artinya “bapak”. Sedangkan “kuba” adalah nama seorang anak. “Aman Kuba” menjadi nama firma dagang milik ayahnya Kuba.

Pagi ini selepas subuh saya sengaja keluar hotel. Jalan kaki saja. Menyusuri trotoar pada pagi yang dingin dan berkabut itu. 

Jalan saja ke arah timur. Mencari warung kopi. 

Setelah jalan setengah jam, ketemulah saya dengan sebuah bangunan besar.  Ada tulisan besar pada dindingnya: Kilang Kopi Fa Aman Kuba.

Oh... ini dia yang diceritakan Fakri, teman saya di Takengon, semalam.  Ternyata tidak jauh-jauh amat dari ARB Coffee Shop yang lokasinya di dalam gang sempit. Tempat saya ngopi semalam. 

Kilang kopi Fa Aman Kuba memang besar. Berlokasi di tanah yang membukit. Lebih tinggi dibanding bangunan di sekitarnya.

Beruntung Aman Kuba sudah buka. Tapi belum melayani minum. Hanya melayani penjualan produk kopi saja.

Ada tujuh kopi yang diproduksi. Kopi Arabica kelas 1, kelas 5 dan specialty. Kelas 1 yang standar ekspor. Kelas 5 house blend. Specialty untuk kopi-kopi bercita rasa unik. Ada pea berry alias kopi lanang, long berry dan wine.

Bagi masyarakat Takengon, Aman Kuba dianggap sebagai pengusaha kopi yang sukses. Bahkan dijuluki sebagai pengusaha kopi terkaya di Takengon. Pengusaha kopi kelas dunia.

Fa Aman Kuba sudah eksis sejak tahun 1958. Namun sebelum kemerdekaan, Hasyim sebagai pengusaha kopi sudah mengekspor ke berbagai negara. Sekarang Fa Aman Kuba dijalankan generasi ketiga. 

Kantornya ada dua. Selain di Takengon sebagai kantor pusat, ada juga cabangnya di Jogjakarta.

Menjadi orang kaya ternyata ada tidak enaknya. Sering dijadikan ungkapan kejengkelan orang tua pada anaknya. Termasuk Aman Kuba itu.

Bila ada anak yang sukanya minta uang, orang tuanya akan ngedumel begini: “Kamu ini bisanya cuma minta uang saja. Kalau begini terus, Aman Kuba pun tak akan sanggup.” (***)






  • HEMAT CEPAT HEMAT CEPAT --- Hemat dan cepat. Inilah dua kata yang ikut menentukan keberhasilan bisnis modern. Khususnya sejak mewabahnya virus Covid-19. ----


  • KOPI BATU KOPI BATU Saya harus menunggu setahun untuk mendapatkan produk ini: saringan kopi dari batu alam.


  • Harian DI's Way Harian DI's Way Selamat kepada Abah Dahlan Iskan atas penerbitan Harian DI's Way yang bukan koran hari ini. Saya sepakat. Harian DI's Way memang bukan koran. Melihat ukurannya yang mungil.


  • Musim Resepsi Virtual Musim Resepsi Virtual ----- Pandemi Covid-19 mungkin sudah mereda. Tetapi gaya hidup digital sudah menjadi budaya. Resepsi online pun menjadi kenormalan baru. -----


  • Mengakali Teknologi Mengakali Teknologi Empat pembicara, peserta dan admin webinar saling terpisah. Tetapi klien ingin yang tampil di layar utama hanya dua saja. Bagaimana caranya?